Kamis, 18 Desember 2008

WOMAN GRANDMASTER (WGM) PERTAMA INDONESIA : IRINE KHARISMA SUKANDAR (2/2)


(Lanjutan siaran pers Humas PB PERCASI Kristianus Liem tertanggal 17 Desember 2008 dari Kuala Lumpur Malaysia)
“Akhirnya Irene Kharisma Sukandar Grandmaster Wanita Pertama Indonesia!”

TOTAL PERFORMANCE RATING
Kapten tim putri Indonesia saat Olimpiade Dresden 2008 FM Sebastian Simanjuntak ketika dihubungi menyebutkan rating rata-rata lawan Irene masih kurang tujuh poin dari persyaratan minimal. “Tapi ketika saya tanyakan ke Leong, beliau bilang biarlah itu tanggung jawab para wasit yang menghitung. Yang penting tanda tangan dan stempelnya asli!” tutur Sebastian yang juga main pada Singapore Open maupun Kuala Lumpur Open.
“Sebagai wasit ketua Olimpiade Catur Dresden, tugas saya menandatangani seluruh sertifikat norma gelar yang disodorkan seluruh tim wasit yang bertugas di sana. Saya tidak merasa perlu mengecek ulang penghitungan maupun aturan mana yang mereka pergunakan. Saya percaya mereka semua memang sudah memiliki kualifikasi untuk itu,” jelas Ignatius Leong yang juga Sekjen FIDE ketika dihubungi.
Sewaktu di Dresden, setelah Irene mencapai 6,5 poin dari 9 babak yang tergolong lumayan tinggi, sebetulnya saya sudah menghitung rata-rata rating lawan Irene pada sembilan babak tersebut yang hanya 2002, karena lawan pertamanya Nicole Rio da Silva dari Makau tidak memiliki rating. Ketika saya umpamakan rating Nicole 2050 sesuai aturan FIDE yang membolehkannya, maka rating rata-ratanya menjadi 2230, tetap masih kurang lima poin untuk mencapai batas minimal persyaratan 2235-2275.
Yang tidak saya sangka, rating lawan babak ke-tujuh Irene, Wijesuriya GV dari Sri Lanka yang ratingnya sangat rendah, yaitu 1937, ternyata juga boleh dianggap 2050! Saat itu saya berpikir terlalu ke”ge-er”an dan sangat memaksakan diri menaikkan rating lawan yang jelas-jelas tertulis 1937! Kalau teori tersebut salah, maka akan sangat memalukan jika sampai mempublikasikan berita yang keliru. Apalagi sejumlah rekan Wasit Internasional asing yang saya tanya selalu menjawab klise: “Nanti kami masukkan dulu data-data tersebut ke komputer, biar komputer yang menghitung. Pasti jawabannya akurat.”
Kalau dua lawan Irene yang ratingnya terendah tersebut dinaikkan menjadi 2050, maka hitungan rata-ratanya menjadi 2242. Artinya memenuhi persyaratan norma GMW yang didasarkan pada peraturan konvensional seperti pada turnamen open (maksud saya: Irene mendapat norma GMW untuk 9 babak). Itu mencukupi karena pada dua norma GMW yang diraih Irene tahun ini pada JAPFA Chess Festival dan Malaysia Open, Irene sudah memainkan 20 babak atau hanya membutuhkan norma GMW ketiga yang jumlah babaknya cukup tujuh saja!
Namun kalau melihat sertifikat norma GMW yang diberikan ke Irene (terlampir dalam siaran pers ini), itu berdasarkan peraturan Total Perfomance Rating (TPR) yang dibuat Irene, yang melampaui angka 2400, berarti mencapai norma GMW untuk 20 babak. TPR Irene pada sembilan babak pertama Olimpiade Dresden (setelah dua rating terendah lawannya diupgrade) mencapai 2409!
Di bawah ini data-data sembilan lawan pertama Irene pada Olimpiade Dresden 2008. Irene remis lawan Gulmira, Yelena dan Arianne. Kalah dari Tatiana, dan menang dari lima sisanya.
1. Nicole Rio da Silva Nicole (MAC) 0 (diupgrade jadi 2050)
2. MIW Gulmira Dauletova (KAZ) 2253
3. MI Yelena Dembo (GRE) 2446
4. MI Tatiana Kosintseva (RUS) 2513
5. MIW Monika Seps (SUI) 2203
6. MIW Arianne Caoili (AUS) 2170
7. CMW Wijesuriya G V (SRI) 1937 (diupgrade jadi 2050)
8. GMW Olga Zimina (ITA) 2368
9. MIW Rani Hamid (BAN) 2132

PB PERCASI PUAS
Kabar gembira ini tentu saja disambut dengan penuh suka cita oleh para pengurus PB Percasi. “Kami tentu saja senang sekali mendengar kabar ini. Setelah melihat begitu beratnya perjalanan Irene dalam upaya mencetak sejarah ini, kami pikir baru tahun depan Irene akan berhasil,” tutur Sekjen PB Percasi Harry Jaya Pahlawan saat dihubungi melalui telepon.
Kristianus Liem - Humas PB Percasi.

Teks foto: WGM atau GMW Pertama Indonesia Irine Kharisma Sukandar saat di Olimpiade Catur Dresden 2008 dan sertifikat norma WGM-nya yang ke tiga. Mungkin yang harus dipastikan lagi bila kebetulan berjumpa adalah: “I-R-I-N-E” atau “I-R-E-N-E” ...? Kalau Kharisma Sukandar-nya sudah jelas & hafal...

WOMAN GRANDMASTER (WGM) PERTAMA INDONESIA : IRINE KHARISMA SUKANDAR (1/2)


(Siaran pers Humas PB PERCASI Kristianus Liem tertanggal 17 Desember 2008 dari Kuala Lumpur Malaysia)
“Akhirnya Irene Kharisma Sukandar Grandmaster Wanita Pertama Indonesia!”
Akhirnya kabar gembira itu tiba juga, Irene Kharisma Sukandar dipastikan menyandang gelar GMW (Grandmaster Wanita) setelah norma GMW ketiganya diumumkan telah diraih pada Olimpiade Dresden, Jerman, bulan November 2008 kemarin. Kepastian Irene meraih norma GMW ketiganya diketahui setelah Presiden Confederasi Catur ASEAN Ignatius Leong dari Singapura memberikan sertifikat norma GMW ketiga tersebut saat Irene tengah bertanding di Singapore Open, 9-14 Desember 2008.
Saat itu Sabtu sore 13 November 2008, Singapore Open sudah memasuki babak kedelapan. Irene yang gelisah karena tawaran remisnya ditolak oleh Yang Kaiqi (rating 2429) dari Cina, tengah berjalan menuju kamar kecil dan secara kebetulan berpapasan dengan Presiden Assosiasi Catur ASEAN Ignatius Leong yang langsung menahannya dan memberikan sertifikat yang diidam-idamkannya itu.
“Ah, yang benar, seriuskah ini?” kata-kata itu yang langsung terlontar dari bibir Irene. “Sebab sudah dihitung tempo hari rata-rata ratingnya kurang sedikit dari persyaratan,” jelas Irene polos. “Kamu lihat saja sertifikat tersebut, siapa saja yang menandatanganinya? Perhatikan pula keaslian stempelnya. Kok bukannya senang malah meragukan?” ujar Leong heran.
Tentu saja Irene senang bukan main. Bahkan nyaris dia tidak dapat lagi mengendalikan gejolak dalam dadanya. Hatinya seperti meloncat-loncat hendak keluar dari tempatnya. Saat ia kembali ke kursinya dan duduk di hadapan Yang Kaiqi yang pekan sebelumnya menjuarai Korean Open, Irene masih belum bisa mengendalikan rasa gembiranya yang meletup-letup itu.
“Hati saya berdebar-debar terus, gimana gitu rasanya. Saya mau menawarkan remis lagi, tapi saya takut ditolak lagi, jadi saya main terus saja dengan memikirkan langkah yang simpel-simpel aja,” cerita Irene melalui sambungan telepon internasional Singapura-Malaysia (saya – Kristianus Liem, sedang berada di Kuala Lumpur membawa tiga pecatur cilik Sekolah Catur Utut Adianto mengikuti Kuala Lumpur Open). “Eh ternyata malah saya menang,” tutur Irene dengan suara yang masih berbunga-bunga...
Teks foto: WGM atau GMW Pertama Indonesia Irine Kharisma Sukandar saat di Olimpiade Catur Dresden 2008 dengan sertifikat norma WGM-nya yang ke tiga. Mungkin yang harus lebih dipastikan selanjutnya adalah: “I-R-I-N-E” atau “I-R-E-N-E”...

Sabtu, 06 Desember 2008

FINAL GRAND PRIX SCUA 2008 : DWITARUNG BINTANG CATUR JUNIOR PUTRI INDONESIA (2/2)

KALAU ada pemirsa yang belum tahu nama WCM/MNW Chelsie Monica Sihite dari Provinsi Kaltim dan WCM/MPW Medina Warda Aulia dari Provinsi DKI Jakarta, kebangetan (untung Tukul lagi sibuk menyiapkan acara barunya, kalau tidak dia akan senang memanas-manasi: Pemirsa katrok! Uwong ndeso!)
Pada 4th World School Chess Championship 2008 yang berlangsung tanggal 22-30 Juli 2008 di Singapura, Chelsie Monica Sihite meraih medali emas di kelompok umur (KU) 13 tahun putri dan Medina Warda Aulia meraih medali emas di kelompok umur (KU) 11 tahun putri (ada cerita duka yang berujung bahagia mewarnai pencapaian prestasi ini beberapa bulan yang lalu). Prestasi keduanya berlanjut di ajang Kejurnas Catur Junior 2008 di Bandung Jawa Barat tanggal 11-15 Agustus 2008, Chelsie Monica Sihite meraih medali emas KU 14 tahun putri untuk Kaltim dan Medina Warda Aulia meraih medali emas KU 12 tahun putri untuk DKI Jaya. Sungguh membanggakan! Maka tidak salah bila para petinggi Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) mempertemukan keduanya dalam sebuah dwitarung sebanyak 6 babak, bukan untuk membuktikan siapa diantara keduanya yang terbaik – karena keduanya sudah membuktikan prestasi masing-masing di kelompok usianya – tetapi terlebih untuk melihat gaya permainan mereka saat mengendalikan buah-buah catur...

JALANNYA PERTANDINGAN (PARTAI LENGKAP DWITARUNG)
Pengundian sudah dilakukan. WCM Chelsie Monica Sihite mendapat giliran pertama memegang buah putih, jadi pada babak-babak ganjil 1, 3, 5 WCM Medina Warda Aulia harus siap memegang buah hitam.

(Babak 1) Sihite,Chelsie Monica - Aulia,Medina Warda [C01]
SCUA Match (1), 28.11.2008
1.e4 e6 2.d4 d5 3.exd5 exd5 4.Bd3 Bd6 5.Nf3 Ne7 6.Nc3 c6 7.h3 h6 8.Ne2 Qc7 9.c3 Bf5 10.0–0 0–0 11.Re1 Bxd3 12.Qxd3 Ng6 13.h4 Nd7 14.h5 Ne7 15.Bf4 Bxf4 16.Nxf4 Nf6 17.Ne5 Rae8 18.Re2 Nc8 19.Rae1 Nd6 20.Qh3 Qc8 21.g4 Qc7 22.Qg2 Qd8 23.Nfd3 Nd7 24.f4 Nxe5 25.dxe5 Ne4 26.Nf2 Nc5 27.f5 Qb6 28.g5 Kh8 29.Kh1 Qd8 30.b4 Na4 31.f6 gxf6 32.gxf6 Rg8 33.Qf3 d4 34.cxd4 Qxd4 35.Re4 Qd2 36.Nh3 Nc3 37.R4e3 Nd5 38.R3e2 Qc3 39.Qxc3 Nxc3 40.Re3 Nd5 41.Re4 Re6 42.a3 Rg3 43.Kh2 Rxa3 44.Nf4 Nxf4 45.Rxf4 a5 46.Rd4 Re8 47.Rd7 Rf8 48.Rxb7 axb4 49.Rxb4 Rf3 50.Rc4 Rf5 51.Rxc6 Rxh5+ 52.Kg3 Rg5+ 53.Kf4 Kh7 54.Rc7 Kg6 55.Rh1 Rf5+ 56.Ke4 Rg5 57.Rh4 Re8 58.Re7 Rb8 59.Kd5 Rb5+ 60.Kd6 Rbxe5 1–0

(Babak 2) Aulia,Medina Warda - Sihite,Chelsie Monica [D01]
SCUA Match (2), 28.11.2008
1.d4 d5 2.Nc3 Nf6 3.Bg5 h6 4.Bf4 c6 5.e3 Bf5 6.Bd3 Bxd3 7.Qxd3 e6 8.a3 Bd6 9.Bg3 Qc7 10.Nf3 Nbd7 11.e4 Bxg3 12.hxg3 dxe4 13.Nxe4 Nxe4 14.Qxe4 Nf6 15.Qe2 Nd5 16.0–0 0–0 17.Rfe1 Rad8 18.Rad1 Rfe8 19.Ne5 a6 20.Qf3 Nf6 21.c3 Rf8 22.Ng4 Nxg4 23.Qxg4 c5 24.dxc5 Qxc5 25.Rxd8 Rxd8 26.Rd1 Qb6 27.Rxd8+ Qxd8 28.Qe2 Kf8 29.Qg4 Qd6 30.Qf3 Qd5 31.Qxd5 exd5 32.Kf1 Ke7 33.Ke2 f5 34.f3 Kd6 35.Kd3 Kc5 36.a4 b5 37.b4+ Kc6 38.axb5+ axb5 39.Kd4 Kd6 40.f4 g5 41.Ke3 Ke6 42.Kd4 Kd6 43.Ke3 Ke6 44.Kd4 Kd6 45.Ke3 ½–½

(Babak 3) Sihite,Chelsie Monica - Aulia,Medina Warda [A40]
SCUA Dwitarung (3), 29.11.2008
1.e4 b6 2.d4 Bb7 3.d5 e6 4.c4 Bb4+ 5.Bd2 Qe7 6.Bxb4 Qxb4+ 7.Qd2 Qxd2+ 8.Nxd2 Na6 9.a3 Nf6 10.Bd3 Nc5 11.Bc2 a5 12.Ne2 exd5 13.exd5 c6 14.dxc6 dxc6 15.0–0 0–0 16.Rfe1 Rad8 17.Nf3 Rfe8 18.Nc3 Ba6 19.b4 Ne6 20.b5 cxb5 21.Nxb5 Bxb5 22.cxb5 Nd4 23.Rxe8+ Nxe8 24.Nxd4 Rxd4 25.Rd1 Rxd1+ 26.Bxd1 Kf8 27.f4 Ke7 28.Kf2 Kd6 29.Bc2 h6 30.Ke3 Kc5 31.a4 Nd6 32.h4 Kc4 33.g4 Kc3 34.Bd1 Nc4+ 35.Ke4 Nb2 36.Be2 Nxa4 37.Kd5 Kb4 38.Kc6 Nc3 39.Bd3 a4 40.Kxb6 a3 41.Kc6 Nxb5 0–1

(Babak 4) Aulia,Medina Warda - Sihite,Chelsie Monica [C45]
SCUA Dwitarung (4), 29.11.2008
1.e4 e5 2.Nf3 Nc6 3.d4 exd4 4.Nxd4 Bc5 5.Nxc6 Qf6 6.Qd2 dxc6 7.Qf4 Be6 8.Bd3 Qxf4 9.Bxf4 Bd6 10.Bd2 Ne7 11.Bc3 0–0 12.g3 f5 13.e5 Bc5 14.Nd2 b5 15.Nb3 Bb6 16.Bb4 Rfe8 17.Bc5 Bxb3 18.Bxb6 Bd5 19.Rg1 axb6 20.a3 Be4 21.Rd1 Rad8 22.Ke2 g5 23.f4 Bxd3+ 24.Rxd3 Rxd3 25.cxd3 g4 26.Rc1 Rd8 27.Ra1 c5 28.Rc1 c6 29.Ra1 c4 30.dxc4 bxc4 31.Rc1 b5 32.a4 Kf7 33.axb5 cxb5 34.Ra1 Rd3 35.Ra5 Rb3 36.Ra2 h5 37.Kd2 Nc6 38.Kc1 Nb4 39.Ra7+ Ke6 40.Rb7 Nd3+ 41.Kd1 Rxb2 42.Rb6+ Ke7 43.Rb7+ Kd8 0–1

(Babak 5) Sihite,Chelsie Monica - Aulia,Medina Warda [B00]
SCUA Dwitarung (5), 30.11.2008
1.e4 b6 2.d3 Bb7 3.Nc3 e6 4.g3 d5 5.exd5 exd5 6.d4 Nf6 7.Bg2 h6 8.Nge2 Be7 9.0–0 0–0 10.Nf4 Na6 11.a3 c6 12.Re1 Qc7 13.b4 b5 14.Nd3 Rae8 15.Bf4 Bd6 16.Qd2 Bxf4 17.Nxf4 Bc8 18.Rxe8 Rxe8 19.a4 bxa4 20.Rxa4 Qb6 21.b5 cxb5 22.Nfxd5 Nxd5 23.Nxd5 Qe6 24.Ra1 Qd6 25.Qa5 Qd7 26.c3 Re6 27.Nf4 Re7 28.Nd5 Re6 29.Nf4 Re7 30.Bh3 f5 31.Ng6 Re2 32.Bf1 Rb2 33.Qa3 Bb7 34.Qxb2 1–0

(Babak 6) Aulia,Medina Warda - Sihite,Chelsie Monica [D01]
SCUA Dwitarung (6), 30.11.2008
1.d4 d5 2.Nc3 Nf6 3.Bg5 h6 4.Bxf6 exf6 5.e4 dxe4 6.Nxe4 Be7 7.Nf3 c6 8.c3 f5 9.Ng3 f4 10.Nh5 g5 11.h4 Rg8 12.Qe2 Be6 13.hxg5 hxg5 14.Qe5 Qd5 15.Ng7+ Kd7 16.Nxe6 fxe6 17.Bd3 Kd8 18.Qe2 Nd7 19.Bc4 Qd6 20.Bxe6 Re8 21.Bxd7 Kxd7 22.0–0–0 Kc7 23.Qe5 g4 24.Qxd6+ Bxd6 25.Rh7+ Kb6 26.Nd2 Rad8 27.Rg7 Re2 28.Rxg4 Rxf2 29.Rf1 Rxf1+ 30.Nxf1 c5 31.dxc5+ Kxc5 32.Nd2 Re8 33.Kd1 Kd5 34.Rg5+ Re5 35.Rxe5+ Bxe5 36.Ke2 b5 37.Kd3 a5 38.b3 Bd6 39.Ne4 Be5 40.a4 Kc6 41.Nd2 Bd6 42.Nf3 b4 43.c4 Bc5 44.Ke4 Be3 45.Ne5+ Kc5 46.Nd3+ 1–0

TABEL HASIL Dwitarung Bintang Catur Junior Putri Indonesia
Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi, 28-30 November 2008
Nama I II III IV V VI Total Score
WCM Chelsie Monica Sihite 1 0.5 0 1 1 0 3.5
WCM Medina Warda Aulia 0 0.5 1 0 0 1 2.5


Teks Foto
1. Gaya WCM/MNW Chelsie Monica Sihite saat sedang berpikir atau silau?
2. Langkah pertama baru saja dijalankan oleh sang promotor Ir. Eka Putra Wirya, disaksikan oleh (dari kiri) GM Utut Adianto, Perwakilan dari Percasi Kaltim R. S. Nugroho, Ayah Medina, Ibunda Monica, dan Inspektur Pertandingan H. M. Jafar Saragih WI.
3. Gaya WCM/MPW Medina Warda Aulia saat sedang berpikir atau mengantuk?
4. Suasana ketika dwitarung berlangsung.
5. Direktur SCUA Kristianus Liem menyerahkan uang hadiah: Chelsie Monica Sihite meraih Rp 1.250.000,- dan Medina Warda Aulia mendapat Rp 750.000,- didampingi oleh H. M. Jafar Saragih WI.
(Foto-foto kiriman dari Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)

Selasa, 02 Desember 2008

FINAL GRAND PRIX SCUA 2008 : PERTARUNGAN PARA JUARA JUNIOR INDONESIA (1/2)


SEBUAH event baru yang sepertinya perlu dicermati terlahir dari gagasan para petinggi Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Pusat untuk memacu motivasi para pecatur junior Indonesia – atau lebih tepatnya lagi: untuk menguji kemampuan para juara Kejurnas Catur Junior 2008 KU-18 kebawah – bahwa predikat juara bukanlah akhir dari pencapaian prestasi. Prestasi yang telah dicapai seyogyanya terus dipertahankan dan ditingkatkan tanpa mengenal lelah! Sudah banyak terjadi, para juara junior Indonesia ketika beranjak semakin dewasa usianya, malah merosot prestasinya...


Acara yang menarik perhatian para pecatur junior ini “nyelonong” masuk di saat kita sedang memfokus berita puncak Olimpiade Catur ke-38/2008 di Dresden Jerman. Memang ini sebuah ajang yang bagus untuk pembinaan dan pengembangan bibit-bibit pecatur unggul Indonesia, namun terkesan sangat mendadak. Untuk kedepannya panitia pelaksana hendaknya mempertimbangkan juga “timing”, karena di beberapa sekolah saat-saat ini tengah/hendak dilaksanakan ulangan umum/mid-test.

Yang patut diacungi jempol adalah semangat dan antusiasme para pecatur junior yang hadir dan tidak gentar mengikuti Final Grand Prix SCUA 2008 ini, yang menurut Direktur SCUA – Kristianus Liem – bobotnya tidak kalah dengan Perang Bintang Junior yang pernah digelar juga oleh SCUA beberapa waktu yang lalu. (Di Eropa, ajang serupa telah menjadi agenda Federasi Catur Eropa bekerjasama dengan Federasi Catur Internasional – FIDE, dimana para juara junior dari berbagai kejuaraan/negara diadu satu sama lain di sebuah ajang yang berlabel European Youth Chess Championship --- yang juga bisa dibaca di berita dunia Indochess: WWCC 2008 Nalchik bagian ke 2/10)

Di kelompok putra, dari 40 undangan, yang hadir 30 peserta (75%). Di kelompok putri, dari 28 undangan, yang hadir 14 peserta (50%). WFM baru Indonesia: Dewi AA Citra, dengan berat hati tidak jadi ikut bertanding, karena ortu-nya di Kalimantan sudah rindu berat (maklum, sekitar dua minggu sebelum Olimpiade, Dewi Citra sudah meninggalkan Tarakan untuk mempersiapkan diri di Jakarta, jadi hampir sebulan dia “dilepas” sama ortunya. Untung pulangnya dia menggondol gelar WFM, jadi ada oleh-oleh yang bisa dibanggakan ke ortu, bahkan ke Pemerintah Daerah dan masyarakat catur Kalimantan Timur pada umumnya dan kota Tarakan pada khususnya). Menurut sang penjemput, Rusdyanto Rasyid, tiket pesawat Dewi Citra sebenarnya sudah dibooking untuk pulang tanggal 2 Desember 2008. “Jadi terpaksa hangus satu tiket nih!” kata Rusdyanto Rasyid ikut menyesal. Padahal Citra pengennya ikut tanding dulu baru pulang...

PERTARUNGAN SENGIT PECATUR-PECATUR JUNIOR di AKHIR NOVEMBER
(Jalannya pertandingan dipimpin oleh wasit Adji Hartono WN dengan Inspektur Pertandingan H. M. Jafar Saragih WI) Di kelompok putra, 30 peserta yang hadir adalah para pecatur “pelanggan” juara di turnamen-turnamen catur junior dan juga di turnamen-turnamen catur untuk para senior non-master. Bahkan beberapa nama yang sudah bergelar MN dan MP mulai sering “dicekal” saat hendak mengikuti turnamen-turnamen yang diperuntukkan non-master, antara lain: MN Kaisar Jenius Hakiki, MN Yusuf Maulana, CM Farid Firmansyah, CM Rezon Yanuar, MP Olrenzo D. Johan, MP M. Satibi, MP Nicolas Rahman, dan si cabe rawit MN Masruri Rahman. Di Final Grand Prix SCUA 2008 ini mereka juga termasuk unggulan, jadi mari kita amati saja sepak-terjang mereka.
Kejutan langsung terjadi di babak pertama (dari 6 babak sistem Swiss) yang dimulai pada hari Jumat tanggal 28 November sekitar pukul 14.00 WIB. Di meja 4, MN Yusuf Maulana “pagi-pagi” dipecundangi oleh Steven Walansendouw yang belakangan ini bermain untuk provinsi KEPRI! Sementara unggulan yang lain masih lancar mendulang angka. Di babak ke-2, di meja 1 MP Nicolas Rahman ditaklukkan oleh CM Farid Firmansyah yang sepertinya tidak mengenal lelah sepulang dari Olimpiade, sementara MN Masruri Rahman ditahan remis Ridwan Kurnia. Unggulan yang lain masih lancar memperoleh tambahan 1 angka kemenangan.
Di babak ke-3 yang berlangsung hari Sabtu tanggal 29 November 2008 mulai pukul 13.00 WIB, pertarungan sengit tak terhindarkan. Di meja 1 CM Farid Firmansyah ternyata merasakan kelelahan juga sehingga dikalahkan oleh MN Kaisar Jenius. Di meja 2 MP M. Satibi dibekuk oleh CM Rezon Yanuar, di meja 4 giliran Steven Walansendouw ditekuk oleh MP Olrenzo Diary Johan, sementara di meja 3 MN Masruri Rahman lagi-lagi ditahan draw oleh MP Samuel Siahaan. Di babak ke-4 yang dimulai pada pukul 18.00 WIB (menjelang malam mingguan), terjadi kejutan lagi di meja 1: MN Kaisar Jenius ditaklukkan CM Rezon Yanuar! Kini hanya Rezon satu-satunya peserta yang memperoleh full-point. Di meja 2, MP Olrenzo D. Johan dipatahkan perlawanannya oleh CM Farid Firmansyah yang tampaknya mulai “panas” meski sudah agak terlambat, sementara di meja 3 untuk ketiga kalinya MN Masruri Rahman ditahan draw, kini oleh Rian Ramadani.
Di babak ke-5 yang dimulai pukul 09.00 WIB hari Minggu tanggal 30 November 2008, di meja 1 lagi-lagi CM Rezon Yanuar memelantingkan Gelar Segara Dwitama yang tiba-tiba menyodok ke papan atas. Rezon kini unggul 1 poin penuh diantara para pengejarnya. Di meja 2 Rian Ramadani dibekuk oleh MN Kaisar Jenius yang agaknya geram dan enggan kalah lagi, di meja 3 CM Farid Firmansyah yang sudah telanjur panas menghempaskan MP Samuel Siahaan, di meja 4 tanpa terduga MP M. Satibi ikut menyodok ke peringkat atas dengan membekuk MP Olrenzo D. Johan, sementara di meja 5 Sumardi Saidul Ula dipaksa turun lagi ke papan tengah oleh MN Masruri Rahman yang agaknya sudah bosan draw-draw melulu.
Babak ke-6 atau babak terakhir dimulai pukul 14.00 WIB. Di meja 1 CM Rezon Yanuar yang sudah unggul 1 poin diantara 3 pesaing terdekatnya: CM Farid Firmansyah, MN Kaisar Jenius Hakiki, dan MP M. Satibi, tanpa kesulitan memaksakan draw pada lawannya: CM Farid Firmansyah. Dengan hasil draw Rezon Yanuar sudah bisa dipastikan akan tampil sebagai juara. Di meja 2 MN Kaisar Jenius tidak memberi ampun pada MP M. Satibi. Di meja 3 MN Yusuf Maulana yang berupaya menembus peringkat atas ternyata ditahan draw oleh si jago draw pada event ini: MN Masruri Rahman, sehingga peringkat MN Yusuf Maulana terpental balik ke pertengahan, beruntung masih kebagian hadiah...

Ranking Akhir Final Grand Prix SCUA 2008 – Kelompok Putra.
Rank. Name Score WP/Bucholz SB PS (Hadiah)
1. Rezon Yanuar CM 5.5 22.0 19.75 20.5 (Rp 1.500.000)
2. Kaisar Jenius Hakiki MN 5.0 21.0 15.50 18.0 (Rp 1.250.000)
3. Farid Firmansyah CM 4.5 23.0 15.25 16.5 (Rp 1.000.000)
4. M. Satibi MP 4.0 23.5 13.00 16.0 (Rp 750.000)
5. Masruri Rahman MN 4.0 19.0 12.25 14.5 (Rp 500.000)
6. Gelar Segara Dwitama MP 4.0 21.5 12.50 13.0 (Rp 300.000)
7. Abed Nego S 4.0 13.0 7.00 12.0 (Rp 300.000)
8. Samuel Siahaan MP 3.5 19.0 9.75 14.0 (Rp 300.000)
9. Olrenzo D. Johan MP 3.5 20.0 10.00 13.5 (Rp 300.000)
10. M. Rafi Nugraha 3.5 19.5 10.75 13.0 (Rp 300.000)
11. Ridwan Kurnia 3.5 18.0 9.50 13.0 (Rp 200.000)
12. M. Yusuf Maulana MN 3.5 18.5 9.50 11.5 (Rp 200.000)
13. Azarya Jodi Setyaki MP 3.5 18.5 8.75 11.5 (Rp 200.000)
14. Rian Ramadani 3.0 21.5 8.75 14.0 (Rp 200.000)
15. Steven Walansendouw 3.0 17.5 7.75 11.0 (Rp 200.000)
16. Denis Devara Jingga 3.0 17.5 7.00 10.0
17. Nicolas Rahman MP 3.0 17.0 7.25 9.5
18. Luth Samsiyawal 3.0 17.5 6.50 9.0
19. Sumardi Saidul Ulla 2.5 21.0 6.25 10.5
20. Benhart Pasaribu 2.5 19.0 6.50 9.0
21. Muhammad Firmansyah 2.5 12.5 3.25 6.5
22. Kurniawan Dwi Saputra 2.5 15.0 3.75 6.0
23. Paskasius Barata 2.5 15.5 4.25 6.0
24. M. Kevin Suryadi 2.0 20.0 7.00 10.0
25. Ranu Dirjo Dwiadi MP 2.0 20.0 4.00 9.0
26. Arief Rahman 2.0 13.5 2.00 4.0
27. Surya Setiawan 1.5 12.5 1.50 5.0
28. Martinus Adjie Pamungkas 1.5 14.0 2.00 4.0
29. Mukti Bawono 1.0 13.5 0.50 2.0
30. Prahaya Gilang Pamungkas 0.5 16.0 1.25 2.5

Di kelompok putri, 14 peserta yang hadir dan bertanding bisa disebut pecatur-pecatur junior putri divisi satu. Divisi utama junior putri – yang nantinya mau tidak mau akan berhadapan dengan para seniornya (termasuk WIM Irene Kharisma Sukandar) – meski belum sepenuhnya terbentuk, sudah ada beberapa nama yang bisa dicatat, antara lain: MNW Regisa Hauna (Jabar), Andri Setianingsih (Jateng), Bulan Indah Firmanthy (Jabar), MNW Dewi AA Citra (Kaltim), MNW Yemi Jelsen (Jambi), Estheria (Jabar), dan MNW/WCM Chelsie Monica Sihite (Kaltim). Nama yang terakhir akan diujicoba dwitarung menghadapi unggulan pertama divisi satu saat ini: MPW Medina Warda Aulia (DKI Jakarta), yang beritanya akan kami tampilkan di bagian 2/2.
Seperti yang pernah dikatakan GM Sergey Shipov saat mengomentari Women’s World Chess Championship 2008: betapa sulitnya memahami permainan catur kaum wanita, terbukti benar saat kita menyaksikan langsung pertandingan catur antar wanita/putri – terlebih para juniornya. Seorang pecatur junior putri dengan posisi unggul, saat kita tinggal beberapa saat untuk jalan-jalan melihat pertandingan di meja yang lain, tak jarang hasil akhirnya draw atau bahkan malah kalah. Seorang pemain yang berada di posisi kalah, saat kita tinggal ngobrol dengan kenalan di luar ruang pertandingan atau ke kamar kecil, kadang bisa membuat kejutan dengan memenangkan pertandingannya!

Pada hari pertama, Jumat 28 November 2008, belum terlihat nama-nama yang memiliki prospek cerah. Pada hari ke-dua di babak ke-3, mulai terlihat ada 2 pemain yang mengumpulkan full-point, yaitu Virda Rizka Aulia dan Nyimas Sonya. Keduanya berhadapan di meja 1. Akhirnya Virda yang memegang buah putih berhasil menghempaskan Nyimas Sonya. Di babak ke-4, Angela Tri Kurnia menyodok ke papan atas dan menantang Virda. Ternyata Virda tetap kokoh mempertahankan posisinya sebagai pimpinan peringkat sementara, dan Angela digusurnya balik ke papan tengah.
Di babak ke-5 yang dimulai pukul 09.00 WIB hari Minggu tanggal 30 November 2008, Virda Rizka Aulia yang telah mengumpulkan 4 poin, akan dijajal kemampuannya oleh pesaing terdekatnya yaitu Inti Intishar yang telah mengumpulkan 3 poin. Agaknya hari ini Virda tidak segarang kemarin-kemarin, dia memilih mengamankan peringkatnya dengan bermain draw. Sementara di meja 2 Nyimas Sonya yang sudah kembali bangkit dan mengumpulkan 3 angka, ternyata digebuk lagi oleh Nuansa Emeralda yang mengantungi 2½ angka.
Di babak ke-6 atau babak terakhir, tinggal Nuansa Emeralda dengan poin 3½ yang akan menantang Virda Rizka yang telah mengumpulkan poin 4½. Memegang buah hitam, Virda tidak mau mengambil resiko, dan hasil daw pun disepakati keduanya. Dengan hasil draw sudah jelas Virda Rizka akan tampil sebagai juara, sementara Nuansa juga tidak terlalu tergelincir ke peringkat bawah. Di meja 2 Inti Intishar dengan poin 3½ berhadapan dengan Maria Shanti Swastika yang tertatih-tatih mengumpulkan poin 3, dan pertandingan keduanya juga draw. Di meja 3 Julisa Pasaribu yang juga tertatih-tatih mengumpulkan poin 3, harus mengakui keunggulan Nyimas Sonya yang sama-sama poin 3. Julisa terpelanting, sedangkan Nyimas Sonya bertahan di peringkat atas. Di meja 4 Angela Tri Kurnia dengan poin 2½ tanpa ampun membekuk Francisca Fortunata yang sudah bersusah-payah mengumpulkan poin 3. Angela menyusup ke sepuluh besar, sementara Francisca berdebar-debar menunggu hasil ranking akhir...

Ranking Akhir Final Grand Prix SCUA 2008 – Kelompok Putri
Rank. Name Score WP/Bucholz SB PS (Hadiah)
1. Virda Rizka Aulia 5.0 19.5 15.50 19.5 (Rp 1.000.000)
2. Inti Intishar 4.0 21.0 13.50 15.0 (Rp 750.000)
3. Nyimas Sonya NMS 4.0 19.5 10.50 15.0 (Rp 500.000)
4. Nuansa Emeralda 4.0 18.0 10.50 12.0 (Rp 300.000)
5. Angela Tri Kurnia Sari MPW 3.5 22.5 12.50 13.5 (Rp 300.000)
6. Maria Shanti Swastika 3.5 18.0 9.50 12.0 (Rp 200.000)
7. Francisca Fortunata H. 3.0 20.0 8.75 12.0 (Rp 200.000)
8. Lintang Wulandari 3.0 16.0 4.50 11.0 (Rp 200.000)
9. Julisa Pasaribu 3.0 22.0 10.25 10.0 (Rp 200.000)
10. Eka Yunita Dian P. 3.0 16.0 5.00 10.0 (Rp 200.000)
11. Angela N. Renggalis 2.0 13.0 2.50 5.0
12. Puti Megitasari 1.0 14.5 1.75 5.0
13. Ameliasih MPW 1.0 15.0 2.75 4.0
14. Nyimas Shieta PCMS 1.0 17.0 1.50 2.0


Teks Foto
1,2. Suasana pertandingan di kelompok putra.
3. Suasana pertandingan di kelompok putri.
4. Kalau Ibu-ibu sih boleh duduk-duduk di dalam ruang pertandingan, asal tidak ribut ngrumpi. Kalau Bapak-bapak mending ngintip lewat kaca dari luar, karena anak-anak justeru sering grogi kalau ditonton oleh bapaknya (apalagi kalau bapaknya tanpa sadar berdecak kesal, maka buyar sudah konsentrasi si anak).
5. MN Kaisar Jenius Hakiki berhadapan dengan CM Rezon Yanuar di babak ke-4.
6. Angela Tri Kurnia berhadapan dengan Virda Rizka Aulia di babak ke-4.
7. Peringkat 6 s/d 15 kelompok putra, mohon dipelototin sendiri masing-masing. Yang jelas di tengah-tengah itu namanya Om Kristianus Liem – Direktur SCUA, sedang yang cantik paling kanan namanya Tante Lisa Lumongdong – Ketua Panitia Pelaksana.
8. Lima besar kelompok putra, dari kiri: MN Masruri Rahman (peringkat 5), MP M. Satibi (peringkat 4), Om Kristianus Liem, CM Farid Firmansyah (Juara 3), MN Kaisar Jenius Hakiki (Juara 2), CM Rezon Yanuar (Juara 1), dan wasit Adji Hartono WN.
9. Sepuluh besar kelompok putri, tolong dicari sendiri ya wajahnya. Yang paling ganteng semua pasti sudah tahu namanya.
(Foto-foto dari Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)

Minggu, 30 November 2008

38th CHESS OLYMPIAD DRESDEN 2008 CLOSING CEREMONY: Putra Terbaik Ke-2 Grup C, Putri Terbaik Ke-3, Citra Raih WFM


TIM catur putra Indonesia yang dikelompokkan ke dalam grup C (unggulan 61-90) pada Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, yang ditutup Selasa (25/11) malam atau Rabu (26/11) dinihari WIB, keluar sebagai tim terbaik kedua di grup tersebut dengan 12 MP (kemenangan regu) di bawah tim Paraguay yang membukukan 13 MP dan di atas tim Portugal yang sama 12 MP tapi kalah dalam nilai tie-break Sonnenborn Berger (SB) Olimpiade.

Juara Olimpiade Catur Dresden 2008 adalah tim Armenia yang juga merupakan juara bertahan. Armenia yang menundukkan Cina 2,5-1,5 membukukan 19 MP. Peringkat dua direbut tim Israel dengan 18 MP dan tempat ketiga diambil tim AS dengan 17 MP.
Sementara tim catur putri Indonesia yang juga masuk Grup C (unggulan 47-68) keluar sebagai tim terbaik ketiga di bawah tim Mongolia 14 MP dan tim Jerman II 13 MP. Tim putri Indonesia membukukan 12 MP sama seperti tim Filipina, tapi unggul dalam nilai tie-break dibandingkan Filipina.
Juara olimpiade di bagian putri adalah Georgia dengan 18 MP. Pada babak terakhir Georgia mengalahkan tim Cina 2,5-1,5. Peringkat ke-dua direbut juara bertahan Ukraina yang sama meraih 18 MP tapi nilai tie-breaknya kalah, 406,5 banding 411,5 yang diraih negara yang belum lama ini diserbu oleh Rusia itu. Mungkin semangat sebagai bangsa yang ditindas telah membangkitkan motivasi para pecatur putri Georgia yang dulunya mendominasi semasa era Uni Soviet. Peringkat tiga di bagian putri ini juga diduduki AS dengan 17 MP.

Ranking secara keseluruhan tim putra Indonesia berada di peringkat 52 dari 154 regu, sedang tim putri berada di peringkat 42 dari 114 regu. Putra maupun putri Indonesia sama membukukan 12 MP hasil dari sama-sama 5 kali menang, dua kali seri dan empat kali kalah.
Secara individual, hanya pecatur putri Dewi AA Citra yang langsung meraih gelar MFW (Master FIDE Wanita) karena berhasil merebut 6 poin dari sembilan babak yang berarti memenuhi persyaratan 66,6%. Sedangkan Yohanes Simbolon yang belum punya rating bakal langsung mendapat rating yang cukup tinggi, yaitu 2366. “Benar, Dewi Citra meraih gelar Master FIDE,” tutur wasit ketua di Olimpiade Dresden Ignatius Leong dari Singapura.
Pecatur-pecatur Indonesia mendapat tambahan rating kecuali Tirta Chandra Purnama yang malah kehilangan 0,2 poin. Pecatur yang paling banyak mendapat tambahan rating adalah Dewi Citra, yaitu 69,8 poin. Yang mendapat tambahan rating tapi paling kecil adalah Irwanto Sadikin, yaitu 0,6 poin.
Tim Indonesia langsung kembali Rabu (26/11) menggunakan jasa penerbangan Lufthansa dan tiba di Tanah Air Kamis (27/11) malam.

Laporan langsung bagian terakhir Kristianus Liem dari Dresden.

Teks foto
1. Juara Olimpiade Catur Dresden tim Georgia di bagian putri (rombongan tengah depan) dan tim Armenia di bagian putra/open (rombongan tengah belakang) saat foto bersama.
2. Tim putra Indonesia vs Singapura pada babak terakhir.
3. Tim putri Indonesia vs Tajikistan pada babak terakhir.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)

38th CHESS OLYMPIAD DRESDEN 2008 ROUND 11 : Putri Bantai Tajikistan, Putra Seri

Tim catur putri Indonesia menutup Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, Selasa (25/11), dengan hasil sempurna 4-0 atas tim Tajikistan. Hasil sempurna tersebut bisa dipastikan akan membawa tim putri menembus target empat puluh besar. Berapa persisnya ranking akhir putri Indonesia belum diketahui karena banyak pertandingan papan lainnya yang masih berlangsung.
Hasil lengkap per papan sebagai berikut:
Bo. 86 Tajikistan (TJK) Rtg - 67 Indonesia (INA) Rtg 0 : 4
25.1 Umarova Shahnoza 1836 - WIM Sukandar Irine Kharisma 2303 0-1
25.2 Antonova Nadezhda 1827 - Lindiawati Evi 2121 0-1
25.3 Nasriddinzoda Marvorii 0 - Dewi Aa Citra 1802 0-1
25.4 Odinaeva Saodat 1765 - Kadek Iin Dwijayanti 1859 0-1
Hasil kurang bagus justru dibuat tim putra Indonesia yang hanya mampu bermain imbang 2-2 lawan tim Singapura yang relatif harus bisa ditaklukkan kalaupun tidak bisa menang bersih empat nol misalnya. Kartu mati justru dibuat Farid Firmansyah (2154) yang beberapa hari terakhir jadi pahlawannya. Farid dikalahkan lawan seusinya Daniel Chan Yi-Ren (2260). Farid memberikan bidak gratis pada langkah ke-11 tanpa pertimbangan dan tujuan yang jelas. Farid menyerah pada langkah ke-64.
Berikut hasil lengkap per papan:
Bo. 78 Singapore (SIN) Rtg - 69 Indonesia (INA) Rtg 2 : 2
26.1 IM Paciencia Enrique 2440 - GM Megaranto Susanto 2536 0-1
26.2 IM Goh Weiming 2420 - IM Irwanto Sadikin 2441 0,5-0,5
26.3 Chan Wei-Xuan Timothy 2264 - FM Purnama Tirta Chandra 2417 0,5-0,5
26.4 CM Chan Yi-Ren Daniel 2260 - Farid Firmansyah 2154 1-0
Ranking tim putra Indonesia bisa dipastikan akan berada di luar empat puluh besar, tapi pastinya masih belum dapat diketahui karena masih banyak pertandingan yang sedang berjalan saat berita ini dikirim.
Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PARA JUARA
Regu putra Armenia meraih medali emas setelah pada babak 11 (terakhir) menundukkan regu Cina 2½-1½. Medali perak di raih regu Israel setelah mengalahkan Belanda, juga dengan skor 2½-1½. Yang tak terduga medali perunggu jatuh ke tangan Amerika Serikat, yang berhasil menundukkan Ukraina cukup telak 3½-½.
Di bagian putri, Ukraina yang berhasil memenangkan pertandingannya atas Polandia 2½-1½ mendapat medali perak, hampir mengejar Georgia yang meraih emas setelah menundukkan Serbia 3-1. Medali perunggu tanpa terduga juga berhasil direbut Amerika Serikat, setelah mengalahkan Perancis 2½-1½.
Putra Indonesia berada di peringkat 52, sedangkan putri “mendekati” target: di peringkat 42. Tim putra-putri Indonesia sama-sama membukukan 5x menang, 2x seri, dan 4x kalah.
OPEN: Final Ranking after 11 Rounds
Rk. SNo CountryName Team Games + = - TB1 TB2 TB3 TB4
1. 9 Armenia ARM 11 9 1 1 19 401 152 31
2. 8 Israel ISR 11 8 2 1 18 378 149 28
3. 10 United States of America USA 11 8 1 2 17 362 146 29
4. 2 Ukraine UKR 11 7 3 1 17 349 163 26
---
52. 69 Indonesia INA 11 5 2 4 12 250 114 26
-------------------------------------------------------
WOMEN: Final Ranking after 11 Rounds
Rk. SNo CountryName Team Games + = - TB1 TB2 TB3 TB4
1. 4 Georgia GEO 11 8 2 1 18 412 148 31
2. 2 Ukraine UKR 11 7 4 0 18 407 146 30
3. 7 United States of America USA 11 8 1 2 17 391 145 31
4. 1 Russia RUS 11 7 3 1 17 367 144 30
5. 9 Poland POL 11 8 1 2 17 365 157 28
---
42. 67 Indonesia INA 11 5 2 4 12 238 122 26
------------------------------------------------------
Teks Foto
Bagian kiri atas: Presiden FIDE Kirsan Ilyumzhinov menjalankan langkah pertama babak terakhir Olimpiade Catur ke-38 di meja utama papan pertama nomor “open” yang ditempati Wang Yue (2736, China) berhadapan dengan Levon Aronian (2757, Armenia). Papan 1 s/d 3 draw, di papan 4 Li Chao (2622) dikalahkan Tigran L. Petrosian (2629), yang mengantarkan Armenia tampil sebagai juara pertama dan berhak atas medali emas.
Bagian kiri bawah: Suasana di ruang pertandingan babak ke-11/terakhir.
Kanan 1, 2, 3: Tim putra Armenia terdiri dari (kiri) Vladimir Akopian (2679), Levon Aronian, (2) Gabriel Sargissian (2642), dan (3) Tigran L. Petrosian.
Kanan 4, 5: Tim putri Georgia berhasil meraih medali emas di nomor putri, dengan para pemainnya (dari kiri): Maia Chiburdanidze (2489), Lela Javakhashvili (2473), Nana Dzagnidze (2503), Sopiko Khukhashvili (2409).
(Any photo courtesy of Susan Polgar, layout by Henry Hendratno)

38th CHESS OLYMPIAD DRESDEN 2008 ROUND 10 : Semangat Juang Farid Patut Dibanggakan

(Kristianus Liem, Dresden, 24 November 2008) Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, Minggu (23/11) malam waktu setempat atau Senin (24/11) dinihari WIB sudah menyelesaikan babak sepuluh. Senin ini tidak ada pertandingan. Babak terakhir akan dimainkan Selasa (25/11) pukul 10.00 pagi atau pukul 16.00 WIB. Tim putra Indonesia akan jumpa Singapura, sementara putri Indonesia bertemu Tajikistan.
Pada babak sepuluh, tim putra bermain imbang 2-2 lawan Venezuela. Sehingga kemenangan regu yang dikumpulkan Indonesia 11 MP, sementara berada pada peringkat 49 dari 154 regu. Pimpinan klasemen sementara diduduki Armenia dan Ukraina yang sama telah membukukan 17 MP. Dua tempat berikutnya diduduki Israel dan Cina yang juga sama telah mengumpulkan 16 MP.
Tim putri Indonesia kalah 1-3 dari Spanyol. Hanya Dewi AA Citra di papan tiga yang menang atas GMW Mairelys Crespo Delgado (2277) langkah 29 pertahanan Sisilia Kan. MIW Irene Kharisma Sukandar (2303) di papan satu dikalahkan GMW Monica Calzetta (2328) langkah 33 pertahanan Skandinavia. “Sayang Irene terlalu bernafsu. Padahal kalau tidak menolak ajakan tukar Menteri posisinya masih imbang,” komentar kapten tim putri Sebastian Simanjuntak.
Papan dua dan empat yang ditempati Evi Lindiawati (2121) dan Desi Rachmawati juga berturut-turut kalah dari GMW Sabrina Vega Gutierrez (2278) pada langkah ke-35 pertahanan Skandinavia dan dari MIW Patricia Llaneza Vega (2246) langkah 22 pertahanan Sisilia variasi Scheveningen.
Kekalahan tersebut membuat ranking sementara tim putri Indonesia merosot ke peringkat 49 dari 114 regu dengan tetap nilai 10 MP (kemenangan regu). Peringkat teratas sementara ini di luar dugaan diduduki Polandia dengan 17 MP. Tiga posisi berikutnya sama ditempati Ukraina, Georgia dan Serbia dengan 16 MP. Polandia menang 2,5-1,5 atas Armenia, sementara Cina kalah lagi 1,5-2,5 dari Georgia.
Baik tim putra maupun tim putri Indonesia harus memenangkan babak terakhir kalau mau mempertahankan posisi 40 besar seperti yang dicapai dua tahun lalu pada Olimpiade Torino 2006. Peluang cukup besar dengan catatan harus menang sebesar mungkin.
Untuk bisa menang patut dicontoh semangat juang pecatur termuda dalam tim putra Indonesia, Farid Firmansyah (2154), yang berjuang keras untuk menang meski lawannya MF Oliver Soto Paez (2396) lebih tinggi rating maupun gelarnya. Walau akhirnya serangannya gagal dan akhirnya nyaris kalah namun berhasil lolos remis langkah 114 pertahanan Sisilia Scheveningen.
“Farid hebat,” puji pelatih Lasha Jangjagava. “Menyerang dan menyerang terus. Kalau mau menang memang harus menyerang. Saya suka gaya agresif menyerang,” sambung Grandmaster dari Georgia itu. “Yang lainnya mengecewakan karena cukup puas dengan hasil remis saja,” tambah manajer tim Riskie Dharma Putra.
GM Susanto Megaranto (2536) di papan satu bermain remis langkah 52 pertahanan Caro-Kann variasi Serangan Panov lawan GM Eduardo Itturrizaga (2538). MI Irwanto Sadikin (2441) di papan dua remis lawan MI Johann Alvarez Marquez (2430) langkah 66 pertahanan Slavia. Yohanes Simbolon di papan tiga juga remis langkah 91 pertahanan Slavia lawan MI Rafael Prasca Sosa (2410).

NOTASI Farid dan Citra:
Berikut pembaca dapat menyimak dua partai pecatur Indonesia yang menarik. Pertama adalah partai Farid vs Soto, dan ke-dua Citra vs GMW Mairelys Crespo Delgado.
Soto Paez,O (2396) - Farid,F (2154)
38th Olympiad Dresden GER (10), 23.11.2008
1.e4 c5 2.Nf3 d6 3.d4 cxd4 4.Nxd4 Nf6 5.Nc3 a6 6.Be3 e6 7.f3 Nbd7 8.g4 h6 9.Qd2 b5 10.0–0–0 Bb7 11.h4 b4 12.Na4 Qa5 13.b3 Nc5 14.a3 Rc8 15.Qxb4 Qc7 16.Nxc5 dxc5 17.Qa4+ Nd7 18.Ne2 c4 19.b4 Bc6 20.Qxa6 Ra8 21.Qxc4 Rxa3 22.Bd4 e5 23.Kb2 Bxb4 24.Qxb4 Ra4 25.Qc3 0–0 26.Be3 Qb7+ 27.Kc1 Rc8 28.Ng3 Bd5 29.Qb2 Rb4 30.Qa1 Bb3 31.Rh2 Ra4 32.Qb1 Ra2 33.Nf5 Rc3 34.Rd3 Qb4 35.Rxd7 Qa3+ 36.Kd1 Ra1 37.Qxa1 Qxa1+ 38.Bc1 Rxf3 39.Bd3 Qc3 40.Ne3 Be6 41.Rd8+ Kh7 42.Ke2 Rf4 43.Rg2 Qa1 44.Rg1 h5 45.gxh5 Rxh4 46.Kf2 Qa5 47.Rb8 Rxh5 48.Rb5 Qa7 49.Rg2 Qe7 50.Bd2 Qh4+ 51.Ke2 Bh3 52.Be1 Qf6 53.Rf2 Qg6 54.Bc3 f6 55.Rb7 Qg3 56.Be1 Qg1 57.Rxf6 Bg4+ 58.Nxg4 Qxg4+ 59.Rf3 Qg2+ 60.Rf2 Qg4+ 61.Kd2 Rh1 62.Rff7 Qg5+ 63.Kd1 Qe3 64.Rf1 Rh2 65.Bc3 Qc5 66.Bb2 Qe3 67.Rxg7+ Kh8 68.Bc1 Qh3 69.Rgf7 Qg4+ 70.R7f3 Kg7 71.Be3 Rh1 72.Kd2 Rxf1 73.Rxf1 Qg2+ 74.Rf2 Qh3 75.Bc4 Qd7+ 76.Bd5 Qa4 77.Rf5 Qb4+ 78.Ke2 Qb5+ 79.Kf2 Qa4 80.Rf7+ Kg6 81.Rc7 Qb4 82.Rc6+ Kg7 83.Bc4 Qf8+ 84.Ke2 Qd8 85.Rc5 Qd6 86.Rd5 Qb4 87.Kd3 Qa3+ 88.Bb3 Kf6 89.Bd2 Qa6+ 90.Bc4 Qa1 91.Ke2 Qh1 92.Rd6+ Ke7 93.Re6+ Kd7 94.Bd5 Qg2+ 95.Kd1 Qf1+ 96.Be1 Qf3+ 97.Kc1 Qf1 98.Kd2 Qf4+ 99.Ke2 Qg4+ 100.Ke3 Qf4+ 101.Kd3 Qf3+ 102.Kd2 Qf4+ 103.Kd1 Qf3+ 104.Kc1 Qf1 105.Kd2 Qf4+ 106.Kd1 Qf3+ 107.Kc1 Qf1 108.Kd1 Qf3+ 109.Kd2 Qf4+ 110.Kd3 Qf3+ 111.Kd2 Qf4+ 112.Ke2 Qg4+ 113.Kd3 Qf3+ 114.Kd2 Qf4+ ½–½
Dewi,A (1802) - Delgado Crespo,M (2277)
38th Olympiad w Dresden GER (10), 23.11.2008
1.e4 c5 2.Nf3 e6 3.d4 cxd4 4.Nxd4 Qb6 5.Nb3 Qc7 6.Bd3 a6 7.0–0 Nf6 8.f4 d6 9.a4 b6 10.Nc3 Bb7 11.g4 Be7 12.Be3 h5 13.g5 Ng4 14.Bc1 d5 15.Qe2 dxe4 16.Nxe4 f5 17.gxf6 gxf6 18.h3 Nh6 19.Nd4 f5 20.Nxe6 Qc6 21.Nd4 Rg8+ 22.Kh2 Qg6 23.Ng5 Qd6 24.Qxh5+ Kd8 25.Nde6+ Kd7 26.Rd1 Bd5 27.Bc4 Qxe6 28.Rxd5+ Qxd5 29.Bxd5 1–0

Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.

Teks foto:
1.GM Susanto Megaranto vs GM Eduardo Itturizaga pada babak ke-sepuluh.
2.Tim putra Indonesia vs tim Venezuela pada babak sepuluh.
3.Tim putri vs Spanyol, pada babak sepuluh.
4.Dewi Citra lawan GMW Mairelys Delgado Crespo di babak sepuluh.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)

38th CHESS OLYMPIAD DRESDEN 2008 ROUND 9 : Susanto Tahan Living Legend Korchnoi, Putri Taklukkan Bangladesh

(Kristianus Liem, Dresden, 23 November 2008) Tim catur putra Indonesia (unggulan 69) nyaris membuat kejutan lagi pada babak ke-sembilan Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, Sabtu (22/11) malam waktu setempat atau Minggu (23/11) dinihari WIB. Menghadapi unggulan 36 tim Swiss yang diperkuat living legend GM Viktor Korchnoi (77 tahun), Indonesia sepertinya bisa menang, lalu bakal seri, tetapi akhirnya kalah 1,5- 2,5.
Bayangkan, pertandingan baru separuh jalan ketika Farid Firmansyah di papan empat tampil sesuai instruksi. Hingga langkah ke-15 situasi di atas papan sesuai “pekerjaan rumah” yang disiapkan GM Lasha Jangjagava, pertahanan Prancis variasi 3.Kc3 Gb4. Pelatih asing dari Georgia itu mulai tersenyum lebar walau wajahnya kusut karena kelelahan bekerja keras menyiapkan “resep” agar para pecatur Indonesia dapat tampil maksimal. “Ini sesuai persiapan. Kalau Farid tahu cara meneruskannya, ia pasti menang,” ujar Lasha yang hari itu tidak ke tempat pertandingan di International Congress Center Dresden, dan memilih menonton secara live melalui internet di kamar 519 Hotel Ibis bersama-sama tim manajer dan kapten tim putra.
Seperti mendengar bisikan Lasha, ternyata di lapangan Farid menjalankan cara menang seperti yang ditunjukkan Lasha Kg5, Mg7 ancamannya Kh7 dan menang. Kalau Gb5 korbankan Benteng Bxb5. Lalu lakukan terobosan e6! “Farid strong. Farid strong,” begitu Lasha tergelak-gelak ketika melihat Farid menjalankan apa yang diucapkannya. Padahal beberapa hari lalu, Lasha justru mengaku selalu cemas ketika Farid yang diturunkan bermain! “I always afraid when this young boy play,” tuturnya pada beberapa kesempatan.
Akhirnya Farid menang pada langkah ke-25 melawan mantan juara dunia junior 1971 MI Werner Hug (2448) yang merupakan pecatur terbaik Swiss pada era 1970-an. Indonesia unggul 1-0 lebih dulu. Sebelum pertandingan dimulai, ketika saya memotret-motret, Werner yang matanya tidak bisa kena cahaya blitz sempat mengajukan beberapa pertanyaan.
“Lawan saya ini juara dunia junior itu khan?” tanya Werner.
“Iya, tapi hanya juara dunia school,” jawab saya mencoba merendah.
“Saya tahu, tapi dia kuat karena di sana ia mengalahkan anak pelatih tim Swiss sekarang ini, GM Arthur Yusupov,” jelas Werner yang selalu memakai topi koboi untuk mengurangi cahaya ke matanya.
“Ya, cukup kuatlah karena itu kami ikutsertakan di olimpiade ini walau cuma sebagai pemain cadangan,” saya masih mencoba merendah.
“Apakah dia juara dunia junior pertama untuk Indonesia?”
“Tidak, kami sudah punya juara dunia junior sebelumnya, cuma ketika dewasa tidak berkembang pesat seperti waktu junior.”
“Hahaha… sama seperti saya ini,” timpal Werner yang pernah menjadi juara dunia junior di bawah 20 tahun pada tahun 1971. “Tapi, ratingnya kenapa masih rendah seperti itu, pasti itu rating yang salah. Saya tahu permainannya lebih kuat daripada ratingnya. Saya harus hati-hati,” sambung Werner lagi.
Apa boleh buat, walau sudah hati-hati Werner masih kejeblos juga. Itulah catur.
Kubu Indonesia jadi berbunga-bunga karena ketiga papan lainnya terlihat tidak ada kalahnya. “Saya hanya tidak suka posisi Irwanto, tapi mungkin remis. Susanto juga remis. Yohanes unggul,” begitu komentar Lasha.
Akhirnya GM Susanto Megaranto (2536) memang berhasil menahan remis GM Viktor Korchnoi (2584) di langkah 29 pertahanan Slavia. Indonesia lebih dulu unggul 1,5-0,5. Namun setelah bolak-balik menonton partai putri Indonesia dan kembali ke partai putra, Lasha teriak. “Irwanto lost, lost, sudah kalah satu bidak dan bakal copot satu bidak lagi.”
Lalu semangat Lasha yang meletup-letup tiba-tiba menyurut melihat jalur ending yang dimainkan Yohanes. “Wah itu tidak perlu, bakal bahaya karena jadi ada kemungkinan korban kualitas. Harusnya tukar satu Benteng, lalu terjadi permainan akhir yang minimal remis tapi bisa menang,” Lasha mulai uring-uringan.
Akhirnya, persis seperti yang ditakutkan Lasha, menjadi kenyataan. MI Irwanto Sadikin (2441) di papan dua takluk dari GM Yannick Pelletier (2557) langkah 57 pembukaan Gambit Menteri Ditolak variasi Cambrigde Springs. Yohanes Simbolon di papan tiga tumbang dari GM Joseph Gallagher (2480) di langkah ke-56 pertahanan Caro-Kann variasi Klasik setelah melakukan blunder fatal 51…Rf8??.
Kejutan yang sudah membayang di depan mata pun sirna. Indonesia takluk 1,5-2,5 dari Swiss. Lasha pun kuyu. “Olimpiade berikutnya nanti saya main buat tim Indonesia,” celetuk Lasha yang setiap harinya bangga mengenakan jaket merah bertuliskan Indonesia itu.
Hasil tersebut membuat tim Indonesia yang sudah bercokol di peringkat 32 kembali molorot ke peringkat 42 dari 154 regu dengan tetap 10 MP. Posisi pimpinan klasemen sementara kini berubah menjadi Israel 16 MP, lalu Armenia dan Ukraina 15 MP. Posisi Armenia diambil alih Israel karena dikalahkan 1,5-2,5. Posisi Rusia melorot ke peringkat tujuh karena dikalahkan Ukraina 1,5-2,5 sehingga tetap dengan 13 MP.

PUTRI MENANG atas Bangladesh
Di bagian putri, walau menghadapi unggulan yang lebih tinggi Bangladesh (unggulan 61), tim Indonesia (unggulan 67) mampu menang telak 3,5-0,5. MIW Irene Kharisma Sukandar (2303) di papan satu mengawali kemenangan atas MIW Rani Hamid (2132). Dalam posisi materi berimbang sepasang gajah dan tujuh bidak, Irene mematkan Rani pada langkah ke-44 pertahanan Sisilia variasi Ikatan Maroczy.
Kadek Iin Dwijayanti (1859) di papan empat remis lawan MFW Tanima Parveen (2066) langkah 33 pertahanan Skotlandia variasi Empat Kuda. Kemudian berturut-turut Desi Rachmawati di papan tiga dan Evi Lindiawati di papan dua menang atas MFW Shabana Seyda Parveen (2078) langkah 58 pertahanan Slavia dan atas Nazrana Khan (1987) langkah 69 pertahanan Sisilia variasi Kalashnikov.
Kemenangan besar tersebut membuat ranking sementara tim putri Indonesia naik ke peringkat 44 dari 114 regu dengan nilai 10 MP (kemenangan regu). Peringkat teratas sementara ini sama ditempati Ukraina, Polandia dan Serbia dengan 15 MP. Cina tergeser ke peringkat empat setelah dikalahkan Serbia 1,5-2,5.

NOTASI Farid dan Susanto:
Berikut pembaca dapat menyimak dua partai pecatur Indonesia yang menarik. Pertama adalah partai Farid vs Hug dan Susanto vs living legend Korchnoi.
Farid,F (2154) - Hug,W (2448) [C19]
38th Olympiad Dresden GER (9), 22.11.2008
1.e4 e6 2.d4 d5 3.Nc3 Bb4 4.e5 c5 5.a3 Bxc3+ 6.bxc3 Ne7 7.Qg4 cxd4 8.Qxg7 Rg8 9.Qxh7 Nbc6 10.Nf3 Qa5 11.Rb1 Bd7 12.Rxb7 Qxc3+ 13.Kd1 a6 14.Bd3 Na5 15.Rb4 Qc7 16.Ng5 Rf8 17.Qg7 Bb5 18.Rxb5 axb5 19.Nh7 0–0–0 20.Nxf8 Nf5 21.Bxf5 exf5 22.e6 d3 23.cxd3 d4 24.Bd2 Nb3 25.Qxf7 1–0
Korchnoi,V (2584) - Megaranto,S (2536) [D10]
38th Olympiad Dresden GER (9), 22.11.2008
1.d4 d5 2.c4 c6 3.e3 Nf6 4.Bd3 Bg4 5.Qb3 Qb6 6.Ne2 e6 7.Ng3 Nbd7 8.h3 Bh5 9.Nxh5 Nxh5 10.Nc3 Nhf6 11.0–0 Be7 12.Rd1 0–0 13.Qc2 Rfd8 14.b3 Rac8 15.Bb2 Bf8 16.Rac1 g6 17.a3 Bg7 18.Na4 Qc7 19.cxd5 exd5 20.b4 a6 21.Nc5 Ne8 22.e4 Nxc5 23.dxc5 dxe4 24.Bxe4 Rxd1+ 25.Rxd1 Bxb2 26.Qxb2 Rd8 27.Rxd8 Qxd8 28.Qe5 Nc7 29.Kh2 ½–½

PAIRING Babak 10
Pada babak ke-sepuluh Minggu (23/11) putra Indonesia akan jumpa tim Venezuela. Pertandingan dimulai pukul 15.00 waktu setempat (atau hari Minggu 23 November 2008 pukul 21.00 WIB di Indonesia, hingga berakhir hari Senin 24 November 2008 sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika pertandingan selesai, di Dresden telah malam hari dan panitia beristirahat, sementara di Indonesia sudah mendekati subuh, maka seolah-olah ada keterlambatan update berita tim Indonesia padahal tidak. Saat berita ini diturunkan babak ke-10 juga belum dimulai – redaksi). Berikut susunan pemain lengkapnya:
Bo. 69 Indonesia (INA) Rtg - 60 Venezuela (VEN) Rtg
23.1 GM Megaranto Susanto 2536 - GM Iturrizaga Eduardo 2538
23.2 IM Irwanto Sadikin 2441 - IM Alvarez Marquez Johann 2430
23.3 Yohannes Simbolon 0 - IM Prasca Sosa Rafael 2410
23.4 Farid Firmansyah 2154 - FM Soto Paez Oliver 2396
Sedangkan tim putri Indonesia akan jumpa tim kuat Spanyol. Berikut susunan pemain lengkapnya:
Bo. 67 Indonesia (INA) Rtg - 22 Spain (ESP) Rtg
24.1 WIM Sukandar Irine Kharisma 2303 - WGM Calzetta Monica 2328
24.2 Lindiawati Evi 2121 - WGM Vega Gutierrez Sabrina 2278
24.3 Dewi Aa Citra 1802 - WGM Delgado Crespo Mairelys 2277
24.4 Rachmawati Desi 0 - WIM Llaneza Vega Patricia 2246

Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.

Teks foto:
1.GM Susanto Megaranto vs living legend GM Viktor Korchnoi pada babak ke-sembilan.
2.Tim putra Indonesia vs tim Swiss, tampak paling depan Farid vs Hug.
3.Tim putri vs Bangladesh, tampak paling depan Irene vs Rani.
4.Indonesia vs Swiss ditonton pecatur putri Dewi Citra yang lagi off!
(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)

38th CHESS OLYMPIAD DRESDEN 2008 ROUND 8 : Indonesia Bantai Mongolia, Putri Kalah dari Italia

(Kristianus Liem, Dresden, 22 November 2008) Tim catur putra Indonesia tampil luar biasa pada babak ke-delapan Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, Jumat (21/11) malam waktu setempat atau Sabtu (22/11) dinihari WIB. Menghadapi tim Mongolia yang sulit diraba kekuatannya, tim Indonesia justru mampu menggulung 4-0!
Disebut sulit diraba karena walau peringkat unggulan Mongolia satu tingkat di bawah Indonesia, yaitu unggulan 70 sementara Indonesia unggulan 69, tetapi para pecatur Mongolia sama seperti pecatur Indonesia, sebetulnya bagus tetapi kurang pengalaman tanding internasionalnya. Jadi cenderung ratingnya rendah atau tidak punya gelar tetapi sesungguhnya berbahaya. Buktinya, Mongolia mampu mengalahkan unggulan 32 Denmark pada babak ke-enam.
Yohanes Simbolon di papan tiga membuka kemenangan Indonesia dengan menundukkan Tumendemberel Oyunbaatar (2306) pada langkah ke-40 pertahanan Semi Slavia. Dengan gaya main pecatur alam, Yohanes bergantian mengocek dari sayap Menteri maupun sayap Raja hingga akhirnya berhasil memperoleh dua bidak bebas pada lajur-c dan lajur-e. Lalu dengan teknik yang di SCUA (Sekolah Catur Utut Adianto) dinamakan “teknik anting-anting”, dua bidak bebas tersebut bergantian menyodok membuat Oyunbaatar kelimpungan dan akhirnya memilih menyerah.
MI Irwanto Sadikin (2441) di papan dua kembali bermain stabil dan tidak kehilangan arah lagi setelah jenis pembukaan dan variasi yang terjadi di atas papan persis seperti di “pekerjaan rumah” hingga langkah ke-13. Walau persiapan awalnya mencari keseimbangan dulu karena memegang buah hitam, Irwanto paham bagaimana seluk-beluk meneruskan permainan. Memang hitam mendapat bidak tumpuk pada lajur-f, tapi dengan pasangan Gajah ia leluasa mengendalikan jalannya permainan hingga GM Bazar Hatanbaatar (2375) menyerah pada langkah ke-62 pertahanan Skotlandia variasi Empat Kuda.
Farid Firmansyah (2154) di papan empat tampil berani karena sering diledek kurang kreatif. Partainya melawan Namhai Battulga (2317) berjalan liar tetapi Farid main menyerang bukan bertahan remis untuk memastikan kemenangan regu lebih dulu. Kerja sama Menteri dan Kudanya ternyata sudah dihitung Farid cukup jauh, hingga pada suatu kesempatan dengan teknik skak-tarik ia mengorbankan Kudanya tapi Menteri lawan kena taktik serangan sinar-x! Sadar Menterinya bakal hilang, Namhai menyerah pada langkah ke-67 pertahanan Sisilia variasi Kan.
GM Susanto Megaranto (2536) di papan satu sebetulnya yang paling awal memastikan bakal memenangkan pertandingan karena pada langkah ke-20 ia sudah pasti unggul kualitas Gajah atau Kudanya ditukar dengan Benteng lawan. Tapi pasangan Gajah lawan dan duo-bidak sentrumnya menyulitkan Susanto menyelesaikan permainan. Sampai akhirnya ia mendapat ide mengembalikan kualitas bahkan mengorbankan Menteri pada langkah ke-50 agar tercapai permainan akhir unggul satu bidak bebas yang menjamin kemenangan. Namun Bayarsaihan Gundavaa (2458) baru menyerah pada langkah ke-71 Pembukaan Tidak Beraturan setelah bidak bebas Susanto di lajur-b tak tercegah bakal promosi menjadi Menteri.
Kemenangan telak tersebut langsung mendongkrak posisi Indonesia pada daftar ranking sementara ke peringkat 32 dengan 10 MP. Armenia memimpin klasemen sementara dengan 15 MP, disusul Israel dengan 14 MP dan dua negara Rusia dan Ukraina pada posisi berikutnya dengan 13 MP.

PUTRI KALAH dari Italia
Di bagian putri, tim Indonesia (unggulan 67) kembali harus kalah tipis dari unggulan ke-33 Italia. Dewi AA Citra (1802) di papan tiga dan Kadek Iin Dwijayanti (1859) berturut-turut ditundukkan MFW Marina Brunello (2117) dan MFW Maria De Rosa (2083) pada langkah ke-54 dan 33 dalam suatu partai yang berjalan berat sebelah.
MIW Irene Kharisma Sukandar (2303) di papan satu yang dalam tekanan hebat GMW Olga Zimina (2368) mampu mengacaukan situasi di atas papan sehingga Olga tampak kewalahan menerima berbagai ancaman taktis seperti menggarpu Menteri dan Raja sehingga membuat blunder kehilangan satu Kuda pada langkah ke-27. Unggul materi Irene menyelesaikannya dengan baik pada langkah ke-48 pertahanan Ruy Lopez variasi Archangelsk.
Evi Lindiawati (2121) di papan dua kembali berhasil bertahan remis dalam posisi ketinggalan satu bidak dalam permainan akhir Kuda, dengan Evi punya enam bidak dan lawannya MFW Eleonora Ambrosi (2128) mempunyai tujuh bidak. Eleonora setuju remis pada langkah ke-52 pertahanan Skandinavia setelah memastikan dengan remis regunya menang 2,5-1,5 atas Indonesia.
Kekalahan tersebut membuat ranking sementara tim putri Indonesia melorot ke peringkat 55 dengan tetap nilai 8 MP (kemenangan regu). Di putri, Cina memimpin dengan 14 MP lalu empat regu di bawahnya dengan sama 13 MP yaitu AS, Ukraina, Polandia dan Serbia.

NOTASI Irwanto dan Yohanes
Berikut pembaca dapat menyimak dua partai pecatur Indonesia yang menarik. Pertama adalah partai MI Irwanto mengalahkan GM B Hatanbaatar. Yang ke-dua adalah partai kemenangan Yohanes Simbolon atas T. Oyunbaatar. Selain sebagai pembuka kemenangan, partai Yohanes ini mengandung banyak pelajaran bagaimana memanfaatkan tempo dan menyelesaikan keunggulan posisi menjadi kemenangan secara efisien.
GM B Hatanbaatar (2375) – MI Irwanto Sadikin (2441)
38th Olympiad Dresden GER (8), 21.11.2008
1.e4 e5 2.Nf3 Nc6 3.Nc3 Nf6 4.d4 exd4 5.Nxd4 Bb4 6.Nxc6 bxc6 7.Bd3 d5 8.exd5 cxd5 9.0–0 0–0 10.Bg5 c6 11.Qf3 Bd6 12.h3 Rb8 13.Na4 Rb4 14.b3 h6 15.Bxf6 Qxf6 16.Qxf6 gxf6 17.c3 Rb8 18.Rfe1 Bd7 19.c4 Rfe8 20.Rad1 Re5 21.Bf1 Be6 22.cxd5 cxd5 23.Re3 Rxe3 24.fxe3 Be5 25.Bd3 Rc8 26.Kf2 f5 27.Ke2 f4 28.e4 dxe4 29.Bxe4 Rc7 30.Kf3 Kg7 31.Re1 Kf6 32.Rd1 Rc8 33.Ke2 Ke7 34.Kf2 f5 35.Bb1 Kf6 36.Kf1 Bf7 37.Bd3 Bh5 38.Be2 Be8 39.Rd2 Rc1+ 40.Kf2 Bc6 41.Bf3 Be4 42.b4 Rc4 43.Nc5 Rxb4 44.Nd7+ Ke6 45.Nc5+ Ke7 46.Ke2 Bd6 47.Nb3 Rc4 48.Kd1 Bb4 49.Rb2 Kf6 50.a3 Bc3 51.Re2 Ke5 52.Ra2 a5 53.a4 Rb4 54.Bxe4 fxe4 55.Kc2 Rc4 56.Kd1 Bb4 57.Re2 Kf5 58.Rf2 Rc3 59.Nc1 Re3 60.Ne2 Rd3+ 61.Kc2 Rd2+ 62.Kc1 Ke5 0–1
Yohannes Simbolon – T Oyunbaatar (2306)
38th Olympiad Dresden GER (8), 21.11.2008
1.d4 d5 2.c4 c6 3.Nc3 Nf6 4.Nf3 e6 5.Qb3 Bd6 6.Bg5 0–0 7.e4 dxe4 8.Nxe4 Be7 9.Bxf6 Qa5+ 10.Nfd2 gxf6 11.0–0–0 f5 12.Ng3 Na6 13.Nh5 Kh8 14.f4 b5 15.c5 Nb4 16.Kb1 Nd5 17.Be2 Rb8 18.Bf3 Ba6 19.Bxd5 cxd5 20.Qe3 Qc7 21.b4 Rg8 22.h3 Rxg2 23.Rhg1 Rbg8 24.Rxg2 Rxg2 25.Rg1 Rg6 26.Nf3 Qb8 27.Ne5 Rxg1+ 28.Qxg1 Qg8 29.Qxg8+ Kxg8 30.Nc6 Bh4 31.Kc2 f6 32.Nxa7 Kf7 33.a4 bxa4 34.b5 Bxb5 35.Nxb5 e5 36.c6 Ke7 37.dxe5 fxe5 38.fxe5 Be1 39.c7 Kd7 40.e6+ 1–0

PAIRING Babak 9
Pada babak ke-sembilan Sabtu (22/11) putra Indonesia akan jumpa tim kuat Swiss yang diperkuat si legenda hidup Viktor Korchnoi. Pertandingan dimulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB Malam Minggu. Berikut susunan pemain lengkapnya:
Bo. 36 Switzerland (SUI) Rtg - 69 Indonesia (INA) Rtg
20.1 GM Korchnoi Viktor 2584 - GM Megaranto Susanto 2536
20.2 GM Pelletier Yannick 2557 - IM Irwanto Sadikin 2441
20.3 GM Gallagher Joseph G 2480 - Yohannes Simbolon 0
20.4 IM Hug Werner 2448 - Farid Firmansyah 2154
Sedangkan tim putri Indonesia akan jumpa tim Bangladesh. Berikut susunan pemainnya:
Bo. 61 Bangladesh (BAN) Rtg - 67 Indonesia (INA) Rtg
32.1 WIM Hamid Rani 2132 - WIM Sukandar Irine Kharisma 2303
32.2 Khan Nazrana 1987 - Lindiawati Evi 2121
32.3 WFM Parveen Seyda Shabana 2079 - Rachmawati Desi 0
32.4 WFM Parveen Tanima 2066 - Kadek Iin Dwijayanti 1859
Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.

Teks foto
Atas: Suasana di hall utama pertandingan babak ke-8.
1. MN Yohanes Simbolon pecatur papan tiga tim putra Indonesia.
2. MNW Evi Lindiawati pecatur papan dua tim putri Indonesia.
3. MN Farid Firmansyah pecatur cadangan tim putra Indonesia.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout oleh Henry Hendratno)

38th CHESS OLYMPIAD DRESDEN 2008 ROUND 7 : Putra-Putri Indonesia Menang Dari Dominika dan Sri Lanka

Dresden, 21 November 2008 - Menghadapi lawan yang “relatif” memang lebih lemah, tim putra maupun tim putri Indonesia berhasil mencetak kemenangan meyakinkan pada babak ke-tujuh Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, Kamis (20/11) malam waktu setempat atau Jumat (21/11) dinihari WIB.

Tim putra Indonesia (unggulan 69) mencukur unggulan 76 Republik Dominika 3-1. Memang dari empat papan, tiga di antaranya didominasi pecatur Indonesia. Kemenangan pertama dibuka oleh GM Susanto Megaranto (2536) atas GM Ramon Mateo (2487) hanya dalam 19 langkah pertahanan Sisilia variasi Klasik. Ramon yang sudah berusia 50 tahun, salah hitung setelah Susanto sengaja mengadu langkah taktis yang perlu banyak kalkulasi rumit, di antaranya ada pengorbanan Menteri pada langkah ke-16. Setelah kabut pertempuran mereda, Ramon baru menyadari bahwa ia bakal kalah dua perwira ringan.!

Farid Firmansyah (2154) di papan empat sudah unggul kualitas dan satu bidak pada langkah ke-19, namun Juan Jaquez (2223) mengorbankan Kuda untuk dua bidak pada langkah ke-22 membuat permainan jadi liar karena Raja hitam kehilangan hak rokade. Beruntung Farid tidak gugup dan segera menerapkan teknik penyederhanaan dan mengembalikan berbagai kelebihan perwiranya. Posisi terakhir malah memperlihatkan Farid dalam keadaan ketinggalan dua bidak tetapi ia bisa me-mat-kan Raja lawan dalam satu langkah. Juan menyerah pada langkah ke-39 pertahanan Sisilia Najdorf.

MI Irwanto Sadikin (2441) di papan dua kali ini tidak kehilangan arah lagi setelah unggul dua bidak pada langkah ke-43. Walau terlihat bertele-tele, Irwanto tak membiarkan MI Jose Dominguez (2345) meloloskan diri dengan skak abadi. Walau sama seperti kemarin, yang timbul permainan akhir Menteri, tetapi dengan kelebihan dua bidak bebas, Irwanto leluasa untuk mempromosikan bidaknya sehingga Jose memilih menyerah pada langkah ke-54 Pembukaan Tidak Beraturan. Kemenangan Irwanto memastikan Indonesia unggul 3-1 setelah MI Tirta Chandra Purnama (2417) di papan tiga sudah lebih dulu kalah dari MI Hernandez Gustavo (2360) di langkah ke-45 pembukaan Gambit Menteri Ditolak variasi Semi-Tarrasch. Kemenangan tersebut membuat ranking sementara tim putra Indonesia merangkak naik ke peringkat 48 dengan nilai 8 MP (kemenangan regu).

PUTRI TAKLUKKAN SRI LANKA

Di bagian putri, tim Indonesia (unggulan 67) juga unggul di semua papan menghadapi tim Sri Lanka (unggulan 81). Dewi AA Citra (1802) di papan dua sudah unggul kualitas pada langkah ke-14 lawan Lihini Walallawita (1818). Apalagi setelah bidaknya mampu menerobos hingga petak h7, Citra terus memaksa pertukaran perwira sebanyak-banyaknya hingga ia hanya unggul dua bidak tapi cukup untuk menang. Lihini menyerah langkah ke-35 pertahanan Sisilia variasi Naga.

Indonesia memperbesar keunggulan setelah MIW Irene Kharisma Sukandar (2303) di papan satu menyudahi perlawanan CMW Wijesuriya GV (1937) di langkah 39 pertahanan Hindia Menteri. Lalu Kadek Iin Dwijayanti (1859) di papan empat memastikan kemenangan tim Indonesia dengan menundukkan Supeshala Thilakawardana (1815) pada langkah ke-40 pertahanan Sisilia variasi Sveshnikov.

Desi Rachmawati di papan tiga membuat Indonesia unggul 3,5-0,5 atas Sri Lanka setelah dalam posisi kalah satu bidak Desi mampu memaksa Anjana Perera (1830) remis pada langkah ke-62 pertahanan Sisilia variasi Tertutup. Kemenangan tersebut membuat ranking sementara tim putri Indonesia merangkak naik ke peringkat 42 dengan nilai 8 MP (kemenangan regu).

NOTASI Megaranto
Berikut partai mini GM Susanto Megaranto vs GM Ramon Mateo.
GM Susanto Megaranto (2536) (INA) – GM Ramon Mateo (2487) (DOM)
Chess Olympiad 2008 Dresden (7.35), 20.11.2008
1.e4 c5 2.Nf3 d6 3.d4 cxd4 4.Nxd4 e5 5.Nb3 Nf6 6.Nc3 Be7 7.Be2 Be6 8.Be3 Nc6 9.Qd2 0–0 10.Rd1 Qb8 11.0–0 Rd8 12.Bf3 d5 13.exd5 Nb4 14.Bg5 Bxd5 15.Bxf6 Bc4 16.Qxd8+ Bxd8 17.Rxd8+ Qxd8 18.Bxd8 Bxf1 19.Be7 1–0

PAIRING Babak 8
Pada babak ke-8 Jumat (21/11) tim putra Indonesia akan jumpa tim Mongolia mulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB. Berikut susunan pemain lengkapnya:
Bo.69 Indonesia (INA) Rtg - 70 Mongolia (MGL) Rtg
29.1 GM Megaranto Susanto 2536 - Gundavaa Bayarsaihan 2458
29.2 IM Irwanto Sadikin 2441 - GM Hatanbaatar Bazar 2375
29.3 Yohannes Simbolon 0 - Oyunbaatar Tumendemberel 2306
29.4 Farid Firmansyah 2154 - Battulga Namhai 2317
Sedangkan tim putri Indonesia akan jumpa tim Italia. Berikut susunan pemainnya:
Bo. 67 Indonesia (INA) Rtg - 33 Italy (ITA) Rtg
22.1 WIM Sukandar Irine Kharisma 2303 - WGM Zimina Olga 2368
22.2 Lindiawati Evi 2121 - WFM Ambrosi Eleonora 2128
22.3 Dewi AA Citra 1802 - WFM Brunello Marina 2117
22.4 Kadek Iin Dwijayanti 1859 - WFM De Rosa Maria 2083

Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.

Teks foto:
Atas: Suasana di hall pertandingan babak ke-7
1. GM Susanto Megaranto pecatur papan satu tim putra Indonesia.
2. MIW Irene Kharisma Sukandar pecatur papan satu tim putri Indonesia.
3. MI Irwanto Sadikin pecatur papan dua tim putra Indonesia.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)

38th CHESS OLYMPIAD DRESDEN 2008 ROUND 6 : Putra Indonesia Kalah, Putri Seri

Dresden, 20 November 2008 - Babak ke-6 Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, Rabu (19/11) mulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB, sekali lagi memperlihatkan bahwa kalau “kartu as” tim Indonesia tidak berhasil menang – maka hasilnya akan kurang bagus buat regu. Kartu as Indonesia di tim putri adalah MIW Irene Kharisma Sukandar (2303), sedang di tim putra adalah GM Susanto Megaranto (2536). Keduanya adalah ujung tombak regu Indonesia yang main di papan satu.

Berhadapan lawan pecatur Australia kelahiran Filipina MIW Arianne Caoili (2170), Irene sudah berhasil unggul sejak langkah ke-11. Saat itu ada dua pilihan langkah: 11…Ge7 yang akan segera terjadi pertukaran besar-besaran dan permainan segera menuju babak akhir dengan Irene bakal unggul satu bidak; atau 11…Md7 dengan permainan terus berkembang penuh komplikasi. Irene memilih lanjutan yang kedua.
Namun pada langkah ke-17 ia membuat kekeliruan yang fatal 17…Mxh4, ia lupa Arianne bisa memukul bidak e5 sambil skak (18.Bxe5+) yang membuat perahu langsung terbalik. Seharusnya lebih dulu 17…Gg7 mengembangkan perwira sambil menjaga bidak e5, dan Irene akan terus mengendalikan permainan. Beruntung pada langkah ke-34 pecatur yang pernah menjadi pacar GM Levon Aronian itu membuat kesalahan fatal karena krisis waktu (34.Rf2). Seharusnya 34.gxf6+ dan menang. Takut melakukan kesalahan lagi, Arianne melancarkan skak terus menerus hingga remis disepakati pada langkah ke-47 pembukaan Inggris.


Hasil tersebut membuat kedudukan sementara menjadi 1-1 karena sebelumnya Desi Rachmawati di papan empat juga tidak bisa menang lawan MFW Shannon Oliver (1942), remis pada langkah ke-33 pertahanan Sisilia variasi Naga. Hasil imbang sudah tampak karena partai Evi Lindiawati (2121) vs MIW Laura Moylan (2114) berlangsung berat sebelah, sayap-menteri Evi yang dijadikan tempat rokade Rajanya dibombardir lawan dengan sepasang Benteng, Menteri dan Gajah. Akhirnya Evi menyerah pada langkah ke-30 pertahanan Sisilia variasi Naga.
 


Sementara partai MIW Biljana Dekic (2103) vs Dewi AA Citra (1802) di papan tiga memperlihatkan serangan Biljana yang membabi-buta dengan mengorbankan dua perwira Kuda dan Benteng sepertinya dapat ditangkis oleh Citra. Benar juga, setelah keributan mereda, pada langkah ke-36 Citra unggul satu Kuda untuk satu bidak. Gadis 14 tahun itu menyelesaikan permainan dengan baik, menang pada langkah ke-60 pertahanan Sisilia variasi Scheveningen.
Skor akhir Indonesia-Australia seri 2-2.
PUTRA KALAH LAGI
Di bagian putra kondisi lebih parah setelah GM Susanto Megaranto hanya bisa remis lawan GM Mladen Palac (2583), pada langkah ke-31 Pertahanan Skandinavia. Yohannes Simbolon di papan tiga sudah tertekan sejak langkah ke-13 dan hanya dapat bertahan sampai langkah ke-29 pembukaan Sisilia c3 lawan GM Hrvoje Stevic (2588).

Dua partai lainnya sebetulnya cukup menjanjikan buat tim Indonesia. MF Tirta Chandra Purnama (2417) di papan empat unggul posisi atas GM Zoran Jovanovic (2564), namun menawarkan remis pada langkah ke-36 karena krisis waktu dan ketinggalan satu bidak. MI Irwanto Sadikin (2441) di papan dua juga berhasil memperoleh posisi menang melawan GM Robert Zelcic (2589), namun keputusannya untuk bermain aman dengan segera menggiring permainan ke babak akhir Menteri dan bidak justru mempermudah lawan melancarkan skak terus menerus hingga lawan mengklaim terjadi tiga kali bangunan sama pada langkah ke-84 pembukaan Gambit Menteri Ditolak variasi Cambrigde Springs.

Indonesia kalah 1,5-2,5 dari Kroasia.

“Saya mau berhenti main catur deh, mending saya dagang saja,” begitu Irwanto menggerutu ketika tiba di kamar hotel. “Masak partai banyak menangnya begitu tidak bisa saya menangkan?” keluh Irwanto lagi penuh sesal dan rasa penasaran.
Menurut tim manajer Riskie Dharma Putra, kuncinya terletak di Irene dan Susanto. Keduanya harus berupaya keras untuk menang. Kalau tidak sulit buat tim untuk dapat memenangkan pertandingan. Apalagi sekarang ini yang jadi penentuan juara atau ranking olimpiade adalah kemenangan regu, bukan lagi perhitungan kemenangan papan seperti sebelumnya. “Jadi menawarkan remis dalam posisi unggul tidak dapat diterima,” tambah kapten tim putra GM Edhi Handoko menunjuk apa yang dilakukan Tirta Chandra. “Kan kalah 1,5-2,5 atau kalah 0-4 sama saja nilainya nol,” tambah kapten tim putri Sebastian Simanjuntak pula.
NOTASI Irene dan Citra.
Berikut notasi dua partai pecatur putri Indonesia yang diuraikan di atas. 


Caoili,Arianne (2170) – Sukandar,Irine Kharisma (2303)
Chess Olympiad 2008 Dresden (6.29), 19.11.2008

1.c4 e5 2.Nc3 Nf6 3.Nf3 Nc6 4.e4 Bc5 5.Nxe5 Nxe5 6.d4 Bb4 7.dxe5 Nxe4 8.Qg4 Nxc3 9.a3 Bf8 10.Bg5 d6 11.Qh4 Qd7 12.bxc3 Qe6 13.Bd3 dxe5 14.Bxh7 g6 15.0–0 Qg4 16.Rad1 Bd7 17.Rfe1 Qxh4?? 18.Rxe5+ Be7 19.Rxe7+ Kf8 20.Bxh4 Bg4 21.f3 Rxh7 22.Bf6 Be6 23.Rxc7 Rh5 24.g4 Ra5 25.Rxb7 Bxc4 26.Rbd7 Re8 27.Rd8 Bb5 28.c4 Ba4 29.Rxe8+ Bxe8 30.Bc3 Ra4 31.Bb4+ Kg7 32.Rd8 Bc6 33.g5 f5 34.Kf2?? a5 35.Bf8+ Kf7 36.Bd6 Rxc4 37.Be5 Ke6 38.f4 Kf7 39.Rd6 Be8 40.h4 Rc2+ 41.Kg3 Rc6 42.Rd5 a4 43.Ra5 Rb6 44.Ra7+ Ke6 45.Ra8 Kf7 46.Ra7+ Ke6 47.Ra8 Kf7 ½–½


Dekic,Biljana N (2103) – Dewi,AA Citra (1802)
Chess Olympiad 2008 Dresden (6.29), 19.11.2008

1.e4 c5 2.Nf3 d6 3.d4 cxd4 4.Nxd4 Nf6 5.Nc3 e6 6.Be2 a6 7.f4 Be7 8.0–0 0–0 9.Be3 Qc7 10.g4 b5 11.g5 Nfd7 12.f5 b4 13.Na4 e5 14.f6 exd4 15.fxe7 Re8 16.Bxd4 Qa5 17.Rf5 Qxa4 18.Bc4 Ne5 19.Rxf7 Nxf7 20.Qh5 Rxe7 21.g6 hxg6 22.Qxg6 Kf8 23.Qxg7+ Ke8 24.Bf6 Qa5 25.Qg8+ Kd7 26.Bd5 Bb7 27.Qg4+ Kc7 28.Bxb7 Kxb7 29.Bxe7 Qc5+ 30.Kh1 Qe5 31.Bh4 Nh6 32.Qg6 Nd7 33.Qxh6 Rh8 34.Qg5 Qxe4+ 35.Qg2 Qxg2+ 36.Kxg2 Rxh4 37.Kg3 Rc4 38.Rd1 Kc6 39.Rd2 Nf6 40.Re2 Kd5 41.h3 a5 42.Rd2+ Ke5 43.Re2+ Re4 44.Rh2 a4 45.Kf3 Rf4+ 46.Ke3 Nd5+ 47.Ke2 a3 48.bxa3 bxa3 49.h4 Nc3+ 50.Kd2 Nxa2 51.c3 Ra4 52.Rh1 Rc4 53.Rh3 d5 54.h5 Rxc3 55.Rh1 Rc8 56.Ra1 Nc3 57.h6 d4 58.Kd3 a2 59.Kc2 Rh8 60.Re1+ Kd5 0–1
PAIRING Babak 7
Pada babak ke-tujuh Kamis (20/11) putra Indonesia akan jumpa tim Republik Dominika mulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB. Berikut susunan pemainnya:
Bo. 69 Indonesia (INA) Rtg - 75 Dominican Republic (DOM) Rtg
35.1 GM Megaranto Susanto 2536 - GM Mateo Ramon 2487

35.2 IM Irwanto Sadikin 2441 - IM Dominguez Jose M 2345

35.3 FM Purnama Tirta Chandra 2417 - IM Hernandez Gustavo 2360

35.4 Farid Firmansyah 2154 - Jaquez Juan 2223

Sedangkan tim putri Indonesia akan jumpa tim Sri Lanka. Berikut susunan pemainnya:

Bo. 81 Sri Lanka (SRI) Rtg - 67 Indonesia (INA) Rtg

28.1 WCM Wijesuriya G V 1937 - WIM Sukandar Irine Kharisma 2303

28.2 Walallawita Lihini 1818 - Dewi Aa Citra 1802

28.3 Perera Anjana 1830 - Rachmawati Desi 0

28.4 Thilakawardana Supeshala 1815 - Kadek Iin Dwijayanti 1859
Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.
Teks foto:
1. Lampu di ruang pertandingan begitu indahnya, sampai-sampai GM Alexander Morozevich yang bermain di papan 3 tim putra Rusia (inset) lebih memperhatikan lampu ketimbang lawannya GM Jones Gawain dari Inggris. Tim putra Rusia mengalahkan Inggris 3-1 di babak ke-6.

2. Di meja utama nomor putri, Hou Yifan dari Cina berhadapan dengan Hoang Thanh Trang yang aslinya Vietnam tapi di Olimpiade Dresden 2008 ini bertanding untuk Hungaria di papan pertama. Tim putri Cina menundukkan Hungaria 2,5-1,5 di babak ke-6.

(Any photo by Carsten Straub, layout by Henry Hendratno)

3. Tim putra Indonesia vs Kroasia pada babak keenam, tampak tegang.

4. Tim putri Indonesia vs Australia pada babak keenam, paling kanan Dewi Citra vs Biljana Dekic.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout oleh Henry Hendratno)

38th CHESS OLYMPIAD DRESDEN 2008 Hari Libur Pertama : Jelang Tim Putra Indonesia Jumpa Kroasia, Putri Lawan Australia & Tie Break Terbaru


(DARI Kristianus Liem, Dresden) Hari Selasa (18/11) Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, memasuki libur pertama. Malam sebelum libur, pukul 22.00 ada pesta tradisional Olimpiade yang disebut Bermuda Party di PM Discotheque yang terletak di Willsdruffert Str.19. Seluruh pecatur Indonesia hadir untuk pergaulan sekalian merasakan apa dan bagaimana itu Bermuda Party hingga pukul satu pagi lebih. Peserta putri gratis, yang putra masing-masing bayar 10 euro. 

2008-11-20 18:26:26
Jadi hari libur Selasa kemarin sepenuhnya dipakai istirahat oleh seluruh pemain Indonesia. Sementara kapten tim, manajer tim dan utusan kongres dari Indonesia memanfaatkannya dengan melakukan perjalanan ke Berlin, dua jam jaraknya dengan kereta api ekspres dari Dresden, tujuannya cuma satu: mau melihat sisa-sisa Tembok Berlin yang dulu pernah sedemikian angker memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat.

Setelah hampir separuh perjalanan dari rencana sebelas babak, tim putra Indonesia mencetak tiga kemenangan (atas Botswana, Afghanistan dan Makedonia) dan dua kali kalah (dari Uzbekistan dan Costa Rica) sehingga membukukan 6 MP (kemenangan regu) dan 11,5 VP (kemenangan papan), sehingga dalam peringkat sementara berada di ranking 53 dari 146 regu dari 144 negara.
Di bagian putri tim Indonesia mencetak dua kemenangan (atas Makau dan Yunani), seri sekali (lawan Kazakhstan) dan dua kali kalah (dari Rusia dan Swiss) sehingga berada di ranking 57 dengan 5 MP dan 10 VP. Di bagian putri ini, data terbaru menunjukkan diikuti 111 regu dari 109 negara. Memang terjadi pengurangan atau penurunan peserta yang hadir karena banyak pemain dari negara berkembang yang tidak mendapat visa untuk masuk ke Jerman. Misalnya ada dari satu negara yang hanya satu saja pecaturnya yang mendapatkan visa?! Aneh tapi nyata! [Catatan redaksi: salah satu negara yang dimaksud adalah Uganda, yang akhirnya terpaksa dikeluarkan dari pairing]
Fakta lain Olimpiade Dresden adalah jumlah seluruh peserta yang bertanding ada 1270 orang! Sebanyak 722 di antaranya adalah pecatur putra, sisanya 548 pecatur putri. Pecatur yang bergelar GM ada 253, GMW 65, MI 176, MIW 90, MF 91 dan MFW 86 orang. Selain itu juga tercatat 257 kapten regu dan 120 orang wasit.
Di bagian putri ini yang memimpin klasemen sementara adalah tim Cina dengan angka sempurna 10 MP 16 VP. Disusul Hungaria 9 MP 15,5 VP dan Rusia serta Romania yang sama-sama membukukan 8 MP 15 VP. Perlu dicatat bahwa sang juara nanti akan ditentukan berdasarkan kemenangan regu (MP) lebih dulu baru kemudian kemenangan per papan (VP). Jadi berbeda dengan olimpiade-olimpiade sebelumnya.
[Catatan redaksi: informasi terakhir yang kami peroleh, ada 4 tie-break (TB) yang digunakan di Olimpiade Dresden 2008 ini, yaitu TB 1 berdasarkan Match Point (menang 2, draw 1, kalah 0), lalu TB 2 berdasarkan Sonneborn Berger (SB) Olimpiade, TB 3 berdasarkan jumlah Match Point tanpa nilai/hasil terendah – sistem Olimpiade, dan TB 4 yaitu Point (Victory Point)]
Di bagian putra, ada enam negara yang sama mengumpulkan empat kemenangan dan sekali seri (9 MP), yaitu Armenia (15,5 VP), Azerbaijan (15 VP), Jerman1 (14,5 VP), Inggris (14 VP), Rusia (13 VP) dan Ukraina (12 VP) .
[Catatan redaksi: susunan peringkat sesudah babak ke-5 berdasarkan tie-break terbaru menjadi Rusia – Armenia – Jerman 1 – Azerbaijan – Ukraina – Inggris. Memang masih membingungkan, tapi penentu utama tetap Match Point, sedangkan Victory Point adalah penentu ke-4 bila TB 1 sampai TB 3 nilainya sama]
Pairing Babak 6
Pada babak keenam Rabu (19/11) putra Indonesia akan jumpa tim Kroasia mulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB. Baik tim putra atau tim putri mendapat lawan yang lebih baik unggulannya. Putra menghadapi unggulan ke-24 yang seluruh pemainnya bergelar GM dan memiliki rating di atas 2500. Tentu saja kejutan besar kalau Indonesia bisa menang! Berikut susunan pemainnya:
Bo. 24 Croatia (CRO) Rtg - 69 Indonesia (INA) Rtg
24.1 GM Palac Mladen 2583 - GM Megaranto Susanto 2536
24.2 GM Zelcic Robert 2589 - IM Irwanto Sadikin 2441
24.3 GM Stevic Hrvoje 2588 - Yohannes Simbolon 0
24.4 GM Jovanovic Zoran 2564 - FM Purnama Tirta Chandra 2417
Sedangkan tim putri Indonesia akan jumpa tim Australia yang berada di unggulan ke-54. Dari segi rating hanya Irene yang jauh lebih baik dari papan satu Australia MIW Arianne Caoili yang asilnya dari Filipina. Papan dua berimbang, dan sisanya di atas kertas Indonesia kalah. Tapi sesungguhnya tim Indonesia punya kans untuk menang. Berikut susunan pemainnya:
Bo. 54 Australia (AUS) Rtg - 67 Indonesia (INA) Rtg
29.1 WIM Caoili Arianne 2170 - WIM Sukandar Irine Kharisma 2303
29.2 WIM Moylan Laura 2114 - Lindiawati Evi 2121
29.3 WIM Dekic Biljana N 2103 - Dewi Aa Citra 1802
29.4 WFM Oliver Shannon 1942 - Rachmawati Desi 0
Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.
Teks foto:
1.Tim Indonesia ketika tiba di Bandara Dresden, foto bersama di depan counter panitia.
2.Tim putri Indonesia bersama manajer tim Rizkie Dharma Putra dengan latar belakang bangunan kuno kota Dresden.
3.Lukisan catur mewarnai Gedung Ratskeller yang dipakai sebagai tempat makan malam seluruh peserta .
4.Suasana latihan tim putri Indonesia di bawah asuhan GM Lasha Jangjagava dari Georgia.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)

38th CHESS OLYMPIAD DRESDEN 2008 ROUND 5 : Putra Indonesia Taklukkan Makedonia, Putri Hanya Irene Yang Menang


(DARI Kristianus Liem, Dresden, 18 November 2008) Tim putra Indonesia mulai membuat kejutan pada babak ke-lima Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, Senin (17/11) waktu setempat atau Selasa (18/11) dinihari WIB dengan menundukkan tim tangguh unggulan ke-39 Makedonia yang turun dengan tiga Grandmaster dan satu Master Internasional. Makedonia adalah negara pecahan Yugoslavia yang sangat terkenal dengan tradisi caturnya – mungkin para penggemar catur ingat benar dengan buku catur berkala Informator yang memperkenalkan bahasa universal catur lewat simbol-simbol sederhana yang bisa dibaca seluruh umat catur di bumi dan sudah terbit sampai edisi ke-102 hingga saat ini.

2008-11-19 00:12:20
Bintang babak ke-lima adalah MN Yohanes Simbolon yang tidak punya gelar maupun rating internasional (ELO rating). Pecatur lapak dari Sumut ini awalnya sangat diremehkan oleh tim Makedonia. Bayangkan, walau main di papan tiga, Yohanes justru mendapat lawan yang ratingnya paling tinggi, GM Nikola Mitkov (2556). Sehingga ketika pertandingan baru akan dimulai, salah seorang pecatur Makedonia mengucapkan suatu kata yang membuat tiga rekan Nikola terbahak-bahak sambil melirik Yohanes.

Aku merasakan betul kata-kata orang itu kira-kira bunyinya, ‘Kau enak betul mendapat lawan yang tak punya gelar dan tak punya rating, makanan empuk kau lah itu’,” tutur Yohanes tentang kejadian sebelum pertandingan dimulai. Terbahak-bahaknya tiga rekan Nikola sambil melirik Yohanes itu membuat pecatur nomor satu Sumut itu panas bukan main. Nanti kubalas kau, begitu amarah yang menggelegak di hati Yohanes Simbolon.
Memang permainan tahap pembukaan Yohanes yang sederhana membuat GM Nikola Mitkov menjalankan langkah-langkahnya dengan cepat dan kadang-kadang sambil membaca bulletin yang ia bawa. Sangat jelas dan tanpa tedeng aling-aling GM Nikola Mitkov meremehkan Yohanes Simbolon! Sampai langkah ke-19, posisi Yohanes yang memegang buah putih memang mulai terkurung. Namun pada langkah ke-20 Yohanes memainkan langkah ajaib 20.f3 yang melemahkan bidak e3-nya sendiri. Suatu langkah yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh seorang Grandmaster yang penuh teori. Tapi di situlah langkah awal Yohanes melancarkan serangan balik!
Ketika GM Nikola Mitkov mencoba menggebrak lagi dengan 27…g5, seperti pucuk dicinta ulam tiba, Yohanes membalas dengan 28.hxg5 yang memberinya ruang untuk menyusupkan Bentengnya ke sayap-raja lawan melalui lajur-h yang terbuka! Ketika Gajahnya diancam dengan bidak 29…f4, Yohanes membiarkannya begitu saja padahal Gajah Yohanes bisa diambil lawan sambil skak! Luar biasa! Itulah langkah Grandmaster super!
Aku sudah hitung, biar lawan bisa skak lima kali pun, asal Raja aku tidak mati akan aku biarkan. Karena sudah kuhitung Rajanya tak mungkin lolos dari skakmat,” jelas Yohanes kemudian. Dan memang itulah yang terjadi, kombinasi Menteri dan Benteng putih yang menyusup ke kubu pertahanan hitam memaksa sang GM menyerah pada langkah ke-33 pertahanan Hindia Nimzo variasi Klasik. Sebab, GM Nikola Mitkov sudah melihat Rajanya bakal dimatikan dalam tiga langkah! Entah apa yang dipikirkan Mitkov setelah partai itu selesai?
Kemenangan yang dibuat Yohanes langsung menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah MI Irwanto Sadikin (2441) di papan dua lebih dulu dikalahkan GM Traiko Nedev (2525) pada langkah ke-31 pembukaan Skotlandia.
Indonesia memimpin 2-1 setelah GM Susanto Megaranto (2536) di papan satu tampil penuh imajinasi dengan korban Bentengnya pada langkah ke-40. Susanto mengalahkan GM Vladimir Georgiev (2517) pada langkah ke-44 pembukaan Spanyol variasi Archangelsk. Indonesia memastikan kemenangan 2,5-1,5 setelah MI Tirta Chandra Purnama di papan empat menahan remis MI Aleksandar Colovic (2458) pada langkah ke-105 pertahanan Hindia Raja variasi Panno. Tirta bertahan remis dalam posisi kalah kualitas, Gajah dan dua bidak menghadapi Benteng dan satu bidak Colovic.
2008-11-19 00:12:20
DI TIM PUTRI HANYA IRENE YANG MENANG
Di bagian putri, Indonesia (unggulan ke-67) yang habis kalah telak dari Rusia, masih harus menghadapi regu tangguh Swiss (unggulan 38) yang diperkuat dua GMW tua yang pada masa mudanya pernah berjaya di tingkat dunia.
Indonesia ketinggalan lebih dulu setelah Desi Rachmawati di papan tiga ditundukkan GMW Tatiana Lematschko (2195) yang pada masa mudanya pernah lolos hingga tingkat kandidat. Namun MIW Irene Kharisma Sukandar (2303) langsung menyamakan kedudukan setelah menaklukkan pecatur cantik Monika Seps (2203).
Sayang Kadek Iin Dijayanti (1859) di papan empat yang sudah berhasil mementahkan serbuan MFW Anastasia Gavrilova (2078) gagal mempertahankan posisinya dalam permainan akhir karena bermain terlalu pasif padahal bidaknya sudah mencapai petak h3.
Evi Lindiawati (2121) di papan berhasil bertahan remis dalam posisi hanya memiliki Gajah sementara lawannya GMW Barbara Hund (2216) memiliki satu Kuda dan satu bidak. Putri Indonesia kalah tipis 1,5-2,5.
NOTASI
Berikut ini partai Yohanes Simbolon vs GM Nikola Mitkov yang penuh nuansa psikologis di baliknya.
Yohannes Simbolon – GM Nikola Mitkov (2556)
Dresden (5.36), 17.11.2008
1.Nf3 d5 2.d4 Nf6 3.c4 e6 4.Nc3 Bb4 5.e3 0–0 6.Qc2 c5 7.a3 Bxc3+ 8.bxc3 Qc7 9.Ne5 b6 10.Bd3 Ba6 11.cxd5 Bxd3 12.Qxd3 exd5 13.a4 Nc6 14.Nxc6 Qxc6 15.0–0 Rfe8 16.Bd2 Ne4 17.Rfd1 Re6 18.Be1 c4 19.Qe2 f5 20.f3 Nd6 21.Bg3 Nf7 22.h4 g6 23.Re1 Rae8 24.Qd2 Qd7 25.Kf2 h6 26.Qc2 R6e7 27.Re2 g5 28.hxg5 hxg5 29.Rh1 f4 30.Qg6+ Kf8 31.Rh7 fxg3+ 32.Kf1 Re6 33.Qg7+ 1–0
Pairing Babak 6
Pada babak keenam Rabu (19/11) putra Indonesia akan jumpa tim Kroasia mulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB, sedang putri Indonesia akan jumpa tim Australia. Hari Selasa (18/11) tidak ada pertandingan.

Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.

Teks foto:
1. Tim putra Indonesia vs Makedonia pada babak ke-lima. 
2. Suasana ruang tanding babak ke-lima dengan latar belakang salah satu jembatan sungai Elbe. 
3. Yohanes Simbolon tertawa ketika berjalan bersama GM Edhi Handoko menuju tempat pertandingan. 
4. Tim putri Indonesia vs Swiss pada babak ke-lima, di meja pertama Irene vs Monika Seps yang dimenangkan oleh Irene. 

(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)
Page 1 of 43123...43Next »LAST